-
"Nih, Bro, gue mau nawarin investasi. Mau ikutan kagak?" tawar salah seorang rekan kerjaku pada rekan yang lain.
"Kagak ah. Serem gue. Banyak banget kejadian investasi bodong. Lo ga liat di TV-TV banyak banget yang jadi korbannya? Kerugiannya udah milyaran loh, Man!" tolak rekanku itu.
"Kalo yang ini terpercaya, Bro. Aman. Kalo yang di TV itu sih emang ga jelas. Lagian emang lo ga mikir biaya hidup makin naek. Kalo kayak gitu tapi kita ga ada investasi pusing loh," rekan kerjaku masih berkeras menawarkan.
"Kagak. Gue nabung aja deh," rekanku masih menolak.
"Lo gimana, Bro?" dia beralih padaku. "Mau ya? Profitnya oke loh ini. Gue jelasin--"
"Makasih, Bro. Gue udah investasi. Lebih aman, lebih terpercaya, dan dijamin bakal balik modal bahkan lebih."
"Hah? Gimana gimana?" rekanku yang tadi menolak tiba-tiba tertarik. Sementara rekanku yang menawarkan agak kecewa sekaligus kesal karena takut kalah saing.
"Gue investasi ke badan amal sama kotak infaq dan yayasan yatim piatu. Ga banyak sih jumlahnya. Tiap bulan juga ga selalu ngasih dengan jumlah yang sama--"
"Yaelah, itu sih namanya sedekah, Bro!" rekanku yang tadi menawarkan investasi langsung tertawa. "Investasi apaan?"
"Pernah denger ilmu matematikanya Allah belum? Kalo matematika biasa kan 1-1=0. Kalo matematikanya Allah 1-1= ~. Kalo lo sedekah sebenarnya sama aja kayak investasi. Semuanya bakal balik lagi ke lo bahkan dengan jumlah yang lebih besar dari yang lo pernah keluarin. Ga percaya? Dicoba aja," aku lalu mengedip pada kedua rekanku seraya meninggalkan mereka yang masih terbengong bingung.
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Mini Stories: Part Two [COMPLETED]
RandomMari ngopi Akan kuceritakan cerita-cerita yang kudengar dari mereka sekali lagi Sekuel Mini Stories