PUPPY LOVE

27 4 0
                                    

-

"Tante," panggil seorang anak kecil sambil menarik-narik ujung blusku yang berjuntai. "Kalau aku udah gede, Tante mau ga nikah sama aku?" tanyanya kemudian dengan mimik lucu.

Aku duduk menyejajarkan tinggi badannya lalu mengacak rambutnya.

"Kamu lucu banget sih. Tante gemes. Mama kamu mana?"

"Ih, Tante. Tante belum jawab pertanyaan aku," bocah itu merajuk.

Aku tertawa. "Tapi ada syaratnya. Asal kamu masih cinta sama Tante. Soalnya banyak yang terjadi dalam hidup dan membuat orang bisa aja berubah pikiran. Apalagi kalo cintanya cinta monyet. Kamu bisa aja nikah sama orang lain meski kamu pernah jatuh cinta sama seseorang."

Bocah itu mengernyitkan dahinya. Mimik mukanya yang menggemaskan membuatku ingin mencubitnya tapi tak sampai hati karena takut dia mengadu ke ibunya.

"Artinya apa, Tante?"

"Iya, Tante mau nikah sama kamu," jawabku sambil tertawa.

"Horeeeee!!" dia bersorak kegirangan meski aku tahu dia bahkan tak mengerti apa yang  kukatakan tadi.

"Kamu ga berubah dari dulu. Topik obrolan sama anak kecil aja berat."

Sebuah suara mengejutkanku. Dirga. Pria yang kukenal saat masih SMA dulu. Pria yang sama yang pernah jadi cinta pertamaku. Pria pertama yang jadi pacarku.

"Hai!" sapaku canggung.

"Lama ga ketemu," sahutnya yang kuberi anggukan tanda setuju.

"Papa kenal Tante ini?" bocah itu bertanya pada Dirga.

"Ya. Ini temen Papa waktu sekolah dulu."

"Anak kamu, Ga?" aku terkejut.

"Iya. Dito, kenalan dulu sana." Dirga menyuruh anaknya yang ternyata bernama Dito itu untuk bersalaman denganku. Bocah lucu itupun mencium tanganku sambil melantunkan namanya.

"Hmm, banyak yang sudah terjadi ya?" Dirga mengucap dengan lirih seolah untuk dirinya sendiri.

"Iya, sampe kamu nikah dan punya anak aja aku ga tau," candaku yang disambut senyum simpulnya.

"Jadi cinta monyet tetep cinta monyet ya?"

Aku mengedikkan bahu. "Nggak juga. Banyak yang langgeng juga."

Dari jauh kulihat seseorang melambaikan tangan ke arahku.

"Sudah ya, Ga. Suamiku udah nungguin di sana. Sampai ketemu, Dito. Salam buat Mama ya," aku mencubit sedikit pipi gembil Dito kemudian berlalu pergi.

Orang-orang tua bilang cinta-cintaan saat masih muda itu cuma cinta monyet. Cinta yang mudah goyah. Mudah berpindah. Mudah pula punah. Mungkin itu ada benarnya. Karena sekalipun aku dulu pernah mencintai Dirga, toh kini aku bahagia menikahi pria yang kini jadi suamiku.

-

Mini Stories: Part Two [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang