(BERLAGAK) KORBAN

24 3 8
                                    

-

Terlihat seorang perempuan menangis sesenggukan di depan kamera yang menyorotnya.

"Saya udah melaporkan kejadian ini ke kepolisian dan biarkan kasusnya berjalan sesuai hukum yang berlaku," kata si perempuan sambil sesekali mengusap air matanya dengan tisu.

Kronologinya sebenarnya gimana sih, Mbak?  Terdengar beberapa wartawan bertanya.

"Saya tuh ditawarin kerjasama gitu. Katanya mau collab bareng untuk sebuah konten di Youtube. Tentu aja saya tertarik dong. Siapa coba yang nggak mau kerjasama dengan seorang selebgram terkenal kaya dia? Nah, ternyata saya dijebak. Saya tuh harus mengikuti apa maunya termasuk uhm..." dia menjeda sesaat, "check in ke hotel. Tau lah ya maksudnya mau ngapain."

Trus trus? Para wartawan itu makin kepo.

"Nah, saya pikir ya nggak papa sih one night stand aja. Dia bilang saya impressed dia pas pertama kali ketemu saya di sebuah diskotek. Saya ngerasa dia juga menarik. Yah, tapi setelah semua itu terjadi dia malah nggak pernah kontak saya lagi bahkan nomor saya diblok. Saya laporin dia lah karena pasal penipuan," perempuan itu menampakkan wajah kesal dan kecewa.

Oh, jadi Anda ini melaporkan dia atas tuduhan penipuan? Karena gagal kerjasama padahal udah ehem ehem di hotel? Seorang wartawan nyeletuk tanpa tedeng aling-aling.

"Mungkin bisa juga dia kena pasal pemerkosaan loh, Mas. Kan dia maksa saya untuk begituan biar saya mau diajak kerjasama," perempuan itu tak mau kalah.

Lah, bukannya tadi Anda bilang sendiri kalau itu one night stand? Berarti mau sama mau dong? Kok Anda jadi berasa korban banget? Si wartawan memberi sindiran telak.

"Ah, udah dulu ya. Bentar lagi saya mau ada acara. Biarkan proses hukum berjalan sesuai dengan yang semestinya. Terima kasih," perempuan itupun ngacir dari kerumunan wartawan dengan wajah malu.

-

Mini Stories: Part Two [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang