🍒9. BOLOS SEKOLAH🍒

1.8K 111 0
                                    

"Di read doang! Biarin aja dia marah. Sabar ada batasnya juga kali.  Gue udah pernah goblok karena dia, jangan sampai terlalu goblok. Goblok juga ada batasnya."
-Resita Rambayung Desti-

"-Resita Rambayung Desti-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca♡

***

Otomatis gue ikutan berdiri dan langsung memeluk lengannya supaya dia tidak pergi, “Jangan pulang gue masih ka--”

"LAMA-LAMA KAMU NGELUNJAK YA?!!!"

“Ya ini semua karena kamu udah selingkuh mas!”

“Sudah berapa kali kubilang aku gak selingkuh!”

“Maling mau mana ada yang ngaku! Maling ngaku penjara penuh Mas!”

Loh Mama Papa kok udah pulang? Tumben? Dan lagi-lagi mereka bertengkar lagi? Suaranya sampai kedenger sampai depan. Apa mereka gak mikir ada kak Arum di rumah?

Gue melepaskan pelukan gue dari lengan Deran, “Udah mau sore De! Lo langsung pulang aja.”

“Gak jadi.” Deran kembali duduk. Suara ribut di dalam membuat gue terganggu dan gue yakin Deran pasti denger karena dia punya telinga.

“Pulang De! Gak enak di liat tetangga.”

“Tetangga lo gak ada yang julid.” Yah sekarang giliran gue yang di skakmat, nih cowok memang bener-benar pinter.

“Pulang De. Pulang.”

“Lo ngusir gue?” Deran mendongak menatap gue karena gue sendiri dalam keadaan berdiri.

“Iya.” Gue menarik lengan Deran untuk berdiri setelah itu gue membawanya ke tempat di mana motornya terparkir, “Pulang De."

“Di dalam ribut kenapa?"

“Gak usah di dengerin, sekarang lo pulang!”
Ini si Deran keras kepala banget susah di bujuk. Seharusnya dari tadi gue biarin aja dia pulang. Nyesel kan kalau udah kaya gini.

Deran menatap gue tajam membuat gue langsung merinding, setelah itu dia naik ke atas motornya dan memasang halmet merahnya, lalu dia pergi begitu aja. Mungkin dia marah. Ah masa bodolah. Yang terpenting dia gak lihat pertengkaran nyokap bokap udah ngebuat gue sedikit lega.

Dengan malas, gue langsung melangkah masuk ke dalam. Mau gak mau gue harus melihat dan menyaksikan pertengkaran antara kedua orang tua gue.

Yang pertama gue lihat pecahan guci berserakan dimana-mana dan pasti ini ulah Mama kalau enggak Papa, ya siapa lagi kalau bukan mereka masa iya tikus.

“Ada apa lagi sih Nih?” tanya Gue seraya melempar tas sekolah gue ke sofa.

“Ini nih Mama kamu ngomel aja! Bikin kepala Papa pusing!”

“Istri mana yang nggak marah ngelihat suami sedang berjalan berdua bersama perempuan lain di mall hah!”

“Sudah berapa kali aku bilang itu seketaris aku!”

DERAN✓ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang