"Gue nyesel sih pernah ngerasa gak enak sama lo jika nyatanya lo nya gak tahu diri!"
-Resita Rambayung Desti-Selamat Membaca♡
***
Saat baru sampai di parkiran, motor Deran juga baru datang. Tanpa ngebacot lagi, gue langsung samperin dia.
"Pagi pacar."
"Udah gak marah?"
Gue mendongak menatapnya, tak lupa dengan senyuman menawan, "Sebenarnya sih masih marah. Tapi gak jadi, habisnya gue kangen sama lo."
"Eran aku duluan ya."
"Iya hati-hati."
Si Nina mengangguk lalu pergi dengan senyuman ganjennya. Wait! Tadi dia bilang apa? Aku duluan ya? Sejak kapan dia bilang aku kamuan? Alay deh! Gue aja pacarnya masih pakai lo gue! Dan wait! Tadi Deran bilang apa? Iya hati-hati? What? Kok manis banget sih? Gue aja gak pernah digituin.
"Kita langsung ke kelas yuk!" Gue udah mulai bete dan ngelepas rangkulan gue dari lengannya.
Setelah itu gue berjalan duluan dan Deran ngikutin gue dari belakang. Saat sampai di kelas sebelas mipa dua, gue berhenti dan Deran juga ikutan berhenti.
"Gue masuk kelas dulu."
Saat baru mau masuk kelas tiba-tiba suara Deran ngehentiin langkah gue.
"Ta."
Gue membalikkan badan dan menatapnya malas, "Iya ada apa?"
"Lo cantik." Setelah mengatakan itu Deran pergi ke kelasnya.
Dan gue dibuat mematung kaya orang cengo. Baru aja marah gak jadi lagi karena ucapan Deran barusan. Hari ini rambut gue dibiarkan di gerai karena habis keramas, biasanya selalu gue iket satu. Kalau tau gini tiap hari aja digerai.
Akhirnya selama pacaran, baru kali ini dia muji gue, ah senengnya. Kalau gini kan makin sayang guenya.
"Lagi seneng ya?"
Tiba-tiba Raka sudah ada di samping gue, ngapain dia kesini? Kelasnya kan jauh. Mulai kejadian kemarin ngebuat gue sedikit canggung ada di dekatnya. Bukannya gimana sih, gue gak enak aja sama Sera, gue tau dia itu cinta mati sama Raka.
"Iya. Yaudah gue masuk duluan ya." Tanpa menunggu persetujuannya, gue langsung masuk ke dalam kelas dan di sana sudah ada Sera yang natap gue datar, sumpah gak pantes banget tuh anak.
"Kayanya ada yang lagi kasmaran nih." Kayanya si Sera ngelihat gue sama Raka deh tadi, buktinya aja dia natap gue dengan tampang jutek.
"Iya dong. Tadi gue di puji cantik sama Deran," jawab gue mencoba sesantai mungkin.
"Oh kirain sama Raka."
"Hah? Kok bisa Raka?" tanya gue pura-pura tidak tahu apa-apa.
"Selama ini kan Raka perhatian sama lo. Gue kira lo pindah hati ke Raka."
KAMU SEDANG MEMBACA
DERAN✓ [Completed]
RandomBerjuang sendiri. Itu yang aku rasakan. Ada, namun tak dianggap. Aku memang pacarnya, tapi sikapnya yang dingin membuat aku lelah. Dia terus berlari, tanpa dia sadari aku mengejarnya. Capek? Iya tentunya sangat capek, namun aku tidak rela untuk mele...