🍒40. GOOD BYE🍒

1K 61 23
                                    

Alangkah baiknya kalian follow akunku agar tidak ketinggalan notip🤗

"Kenapa harus ada perpisahan jika semenyakitkan ini."

***

Pulang sekolah Deran sudah berjanji untuk menemani Sita belajar sekaligus mengajarinya.

Berbicara tentang Raka, mulai kejadian itu cowok itu tiba-tiba menghilang entah kemana, dia juga tidak sekolah. Untung saja belakangan ini bagi kelas dua belas  sudah tidak ada lagi namanya pelajaran, namun tetap saja ada aja yang datang ke sekolah, meskipun dari pukul tujuh sampai setengah tiga jam kosong.

Kini Sita sudah berada di apartemen milik Deran. Cowok itu sengaja membawanya ke sini, dirinya tidak mau membawanya ke rumahnya, ia takut kejadian waktu itu berulang kembali, maka dari itu Deran lebih membawanya ke dalam apartemen miliknya. Apartemen ini Hadiah dari kakeknya ketika dirinya ulang tahun yang ke empat belas tahun.

Sita menaruh tasnya di sofa panjang bewarna putih, matanya menatap ke sekeliling ruangan yang serba putih. Cowok itu memang penyuka apapun yang bewarna putih.

"Mau minum apa?" tanya Deran yang sudah memakai kaos polos bewarna putih.

"Aku mau jus jambu."

Deran mengangguk, lalu pergi menuju ke kitchen barnya.

Sementara Sita duduk lesehan di karpet berbulu lembut bewarna putih.

Tangannya mulai membuka ponselnya. Sejak kemarin sore Sita memang sengaja tidak membuka ponselnya.

Ada ratusan pesan dari grup WhatsApp siswa eligible SNMPTN. Tanpa membacanya, Sita keluar dari grup itu.

Lalu ia kembali membuka grupnya, grup yang terdiri dari tiga anggota yaitu, Dirinya, Sera, dan juga Silla.

Cewek cantik aduhai😮

Kemarin 17.02
Silla : Gue dapet merah

Sera : Haha

Silla : @Sita gimana hasilnya?

Sita terkejut membaca pesan yang di ketik Silla. Ini seriusan? Silla kan pintar, selalu mendapatkan juara dua di kelasnya, dan tentunya saingannya si songong Nizam, sang juara satu. Lalu kenapa gadis itu bisa tidak lolos?

Kalau Sita sendiri bisa maklum jika dirinya tidak lolos, dirinya masuk sepuluh besar aja udah bangga, itu aja waktu kelas sepuluh semester dua. Setelah naik kelas sebelas dan seterusnya, dirinya selalu mendapatkan peringkat enam belas ke bawah, namun tidak sampai masuk ke sepuluh besar.

Cewek cantik aduhai😮

Sita : Kita sama anjrot😫
Gue merah😂

Centang satu. Sita melihat siapa yang aktif, ternyata baik Silla maupun Sera tidak ada yang online. Kemana mereka berdua?

Sita mematikan ponselnya ketika Deran sudah datang membawa nampan berisi dua jus jambu, dan dua toples camilan.

"Bentar, gue ambil bukunya."

Sepeninggalan Deran, Sita meneguk jus jambu buatan Deran. Kemudian tangannya beralih membuka tutup toples, mengambil nastar, lalu memakannya.

"Udah?" Deran datang membawa tumpukan buku tebal.

Sita meringis melihat tumpukan buku tebal itu, hanya melihatnya saja dirinya rasanya ingin menyerah.

"Tebel banget De."

"Kamu udah cetak kartu peserta?"

"Belom, kapan-kapan aja, biar dapat gelombang kedua."

"Lebih cepat lebih baik Ta."

DERAN✓ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang