Berjuang sendiri. Itu yang aku rasakan. Ada, namun tak dianggap. Aku memang pacarnya, tapi sikapnya yang dingin membuat aku lelah. Dia terus berlari, tanpa dia sadari aku mengejarnya. Capek? Iya tentunya sangat capek, namun aku tidak rela untuk mele...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat Membaca♡
***
Marius Derano Anggoro : Ini yg terakhir kalinya gue ngelihat lo bolos!
Mampus lo!
Mata gue seakan mau copot ketika membaca setiap kata dari Deran. What? Deran tau darimana kalau gue bolos? Mati gue! Gue tau betul Deran paling benci dengan kata bolos. Dan sekarang gue malah bolos. Alamak!
Mata gue meneliti ke segala penjuru ruangan perpustakaan dan benar saja di sudut kanan depan ada anak kelas sebelas mipa satu. Astaga! Pantas saja Deran tau kalau gue bolos, ternyata kelasnya lagi ada tugas di sini.
Dan di sana gue lihat Deran duduk di kursi panjang bersama teman-teman cowoknya. Tumben gak sama si Nina lampir? Ya jelas lah barisan cowok dan cewek sendiri-sendiri. Gue yakin itu tugas kelompok yang dibagi dua. Kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Kenapa gue bisa yakin? Ya karena kelas gue kemarin gitu, gurunya kan sama.
Gue kembali fokus menatap layar Hp. Dan tangan gue dengan cepat menari-nari di sana.
Resita Rambayung Desti : Hehehe maaf ya♥ Ini yang kedua dan terakhir kok Lain kali udah enggak(￣3￣)
Gue mendongak dan menatap Deran yang sibuk dengan Hpnya, yayalah dia kan lagi chatan sama pacarnya.
Marius Derano Anggoro : Skrng msk k kls
Nih bocah kebiasaan, setiap ngechat sama gue, bahasa aliennya kumat. Gue mendengus seraya mengetik sesutau di sana.
Resita Rambayung Desti : Maksutnya apa coba? Jangan pakai bahasa alien De Gue bidadari bukan alien Jadi sorry, bidadari gak ngerti bahasanya alien
Marius Derano Anggoro : Sekarang masuk ke kelas
Sebenarnya gue ngerti banget apa yang di maksut Deran meskipun ketikannya di singkat-singkat, gue bukan anak TK tapi udah SMA jadi gue ngerti lah. Gue pura-pura gak ngerti itu supaya dia tidak terbiasa ngetik singkat-singkat! nyesek jadinya.
Resita Rambayung Desti : Yaudah gue ke ke kelas nih.
Read
“Hm kak gue balik duluan ya?”
“Ya.”
“Di suruh Deran soalnya. Kalau gak di suruh nih, gue di sini sampai jam istirahat baru mau balik.”
“Oh.”
Bunuh kak Giro dosa gak sih? Masa iya dia dikit-dikit kumat, kadang enakan diajak ngobrol kadang dinginnya kambuh lagi. Labil emang. Tapi kalau kak Giro masih ada manis-manisnya, coba aja kalau Deran sepet mulu tiap hari kagak pernah perhatian sama sekali sama gue. Eh tunggu! Ngapain juga gue banding-bandingin kak Giro sama Deran ya. Wah parah gue mah.
![DERAN✓ [Completed]](https://img.wattpad.com/cover/209736594-64-k568144.jpg)