Happy Reading
Semoga suka ya ceritanya:)
***
"Boy mana sih."Defan mengetuk-ngetuk motornya resah.
"Au dah,udah jam segini juga,"timpal Saka berjalan bolak balik.
"Sak aing lier coba deh cicing."Galang yang merasa pusing akhirnya angkat bicara.
"Noh noh anaknya noh,"kata Saka,Gilang menoyor kepala saka yang sekarang repot sendiri.
"Berisik lo!"ujar Gilang.
Boy memarkirkan motornya lalu menghampiri sahabat-sahabatnya.
"BOY BOY!!"teriak Saka mengjampiri Boy.
"Alex ngajakin tauran sepulang sekolah!"Saka melirik teman-temannya."Dia chat gue semalam dan gue gak tau darimana dia tau nomor gue."
"Kabarin yang lain!"Boy berjalan menuju kelasnya lalu diikuti teman-temannya.
Mereka berjalan di koordinor sekolah yang sudah ramai,seperti biasa banyak pekikan yang siswi-siswi lontarkanb untuk mereka.
Dari arah yang berlawanan Prilly berjalan sendiri,membawa tumpukan buku yang banyak.
"Aduhhh!"Prilly mengaduh.
"Sorry sorry gue buru-buru,"lelaki yang menabrak Prilly pun pergi setengah berlari.
Boy menghentikan langkahnya karna jalan ia lewati terhalang buku-buku Prilly.
"Dek kamu gapapa kan?"tanya Gilang .
"Sini abang bantuin,"sambung Galang.
"Biar gue aja,kalian ke kelas duluan,"ucap Boy pada sahabat-sahabatnya.
Lalu keempat sahabat Boy pergi meninggalkan mereka berdua.Tanpa aba-aba Boy mengambil semua buku yang berada di tangan Prilly.
Boy yang menyadari Prilly tetap diam di tempat membalikan badannya.
"Mau jadi patung?"tanya Boy datar.
"E....engga kok!"Prilly yang tersadar dari lamunannya,gelagapan menjawab pertanyaan Boy.
"Ayo,"tangan kiri Boy memegangi tumpukan buku sedangkan tangan kanannya menarik lengan Prilly.
kok gue deg deggan sih
Batin Prilly.Sedangkan Glang,Galang,Defan,dan Saka menatap punggu mereka berdua dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Kayanya si boy suka deh sama si Ily,"ucap Defan.
Gilang menghela nafasnya."Semoga dia enggak nyakitin hati ade gue."
"Semoga aja dia benar-benar tulus sama si Ily dan bisa lupain masalalunya,"sambung Galang.
"Iya semoga aja si dede emes jodohnya si Boy,"ucap Saka dramatis.
"Amininnn ajalah,"ucap Defan.
***
Setelah jam istirahat mereka memutuskan untuk pergi ke kantin belakang sekolah untuk menyusun siasat perang alias tawuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy (Completed)
Teen FictionSedang di REVISI!!! BOY WILIAM selalu menutupi kerapuhannya,dengan sikap dingin nya. Dalam hidupnya tidak ada yang berkesan selain menatap Bintang di tengah malam. Sampai ada seorang gadis yang mampu membuatnya tersenyum kembali.Setelah bertahun-tah...