Part50 Go

261 9 0
                                    

Happy Reading

....♡....

Boy berjongkok di depan batu nisan yang tertulis nama Lia Diana tak lain adalah Alm.Mamah Boy.

"Maaf mah Boy baru bisa datang lagi.Akhir-akhir Boy sibuk jadi gak bisa nengok mamah.Mamah Boy kangen sama mama.Tapi,sekarang Boy udah ihklas mamah pergi."Boy menghela nafas panjang.

"Mah Boy kesini mau pamit sama mama.Boy bakal pergi ke luar negeri,Jadi Boy gak bisa datang ke makam mama kaya dulu lagi."Boy menitikan air matanya.

Boy mengusap air matanya kasar."Boy pamit ya mah."katanya.Lalu mengecup singkat nisan ibunya,sebelum beranjak pergi.

....♡....

Pagi ini suasana meja cukup ceria dari kemarin-kemarin.Prilly sudah kembali,dan rasanya kesedihannya sudah terhapus.Mereka bisa makan dengan lega seperti pagi-pagi sebelumnya.

"Jadi apa rencana kalian setelah ini?"tanya ayah.Setelah sarapan pagi selesai.Semua masih berkumpul di meja makan.

Gilang berdehem pelan.Setelah memikirkan baik-baik,dia sudah mantap dengan pilihannya."Gilang bakallan nerusin perusahaan Ayah."

Ayah dan Bunda tersenyum."Kamu yakin?Ayah engga ingin kamu merasa terbebani?"tanya ayah.

Aya sedikit ragu akan keputusan Gilang.Tapi,di sisi lain ia senang karena putranya mau menerusi perusahaanya.Tapi,ia juga tidak ingin membebani anaknya.

Gilang tersenyum."Gilang yakin Yah.Ayah tenang aja Gilang udah pikirin baik-baik keputusan Gilang."

Ayah tersenyum."Ayah senang akan keputusanmu."

Bundan mengusap puncak kepala putranya."Bunda juga seneng."

Gilang tersenyum ia bahagia melihat kebahagiaan kedua orang tuanya.Awalnya ia memiliki cita-cita untuk menjadi Dokter.Tapi,ia memikirkan kembali keputusannya.Ia tau Galang mempunyai cita-cita dan begitu pun Prilly.Jadi,ia memutuskan untuk meneruskan perusahaan ayahnya.Karena tidak lagi yang bisa meneruskan perusahaan ayahnya,selain dirinya.

Ayahnya memang tidak ingin membani putranya.Tapi,Gilang tau umur ayahnya tidak akan muda terus.Jadi ia tidak ingin masa tua ayahnya,harus terbebani oleh pekerjaan.Ia ingin masa tua ayahnya diisi dengan kebersamaan ayah dan bundanya.Jadi,Gilang sudah yakin akan keputusannya ini.

"Lalu kamu masih ingin tetap jadi tentara?"tanya ayah pada Galang.Pada hakikatnya,Galang memang menyukai hal seperti itu.Dari kecil Galang sudah dengan bangga menyatakan masuk tentara dan ilut perang.Padahal di Indonesia sudah aman dan damai.

Galang mengangguk mantap.Meskipun di Indonesia sudah damai,dia ingin tetap menjadi tentara.Dia ingin menjadi tentara PBB untuk menjaga kedamaian dunia.Terdengar keren bukan.

"Jadi intinya kamu milih untuk jarang bertemu dengan Ayah dan Bunda?"tanya Bunda sambil melipat tangan.

"Ayolah nda kan masih ada Gilang sama Ily."jawab Galang.

Bunda menghela nafas pelan."Iya deh."

Ayah mengelus lembut puncak kepala Prilly yang berada di sampingnya."Terus putri kesayangan ayah masih ingin jadi dokter."tanya Ayah.

Boy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang