Happy Reading
🐋🐋🐋
Prilly sedang berada di balkon kamarnya,ia menatap langit dengan tatapan sendu,selama satu minggu ini Prilly kelihangan semangatnya.Bahkan Prilly tidak seceria biasanya,ia lebih sering menyendiri.
Ia selalu berpikir apakah semua yang ia ucapkan itu salah hingga dalam seminggu ini Boy selalu menjauhinnya dan tidak memberi kabar sedikit pun,membuat Prilly semakin murung.
"Anak ayah kenapa?"suara ayahnya membuat Prilly tersadar dari lamunannya.
Prilly memandang ayahnya dengan tersenyum tipis"Ily gak papa kok yah"
Ayah mengusap rambut Prilly"ayah tidak akan memaksa kamu untuk cerita sama ayah,tapi kamu tau kan kalau ada masalah kamu harus dateng ke siapa"ucap ayah lembut.
Prilly menatap haru ayah,ia langsung memeluk tubuh ayahnya"Ily sayang ayah"
"Ayah sayang Ily juga"balasnya"sekarang mening kamu tidur,besok kan iIly sekolah"suruh ayah.
Prilly tersenyum mengagukan kepalanya"siap komandan"Prilly mengangkat tangannya seperti sedang menghormat.
Ayah terkekeh melihat tingkah anak gadisnya"yasudah good ningt sayang"ayah melangkah pergi keluar dari kamar anaknya.
Prilly memandang langit"Ily Rindu kak Boy"lirihnya lalu masuk ke dalam kamarnya dan membanting tubuhnya ke kasur king size nya.
Sedangkan Gilang memandang sendu adiknya di balik pintu kamar Prilly"abang gak suka liat kamu sedih"lirih Gilang"abang bakal bikin kamu senyum lagi"lanjutnya.
🐋🐋🐋
Saat ini Boy tengah berada di Roftoop sekolah sambil memejam matanya di sopa yang sudah di siapkan di Roptoof oleh Boy dan sahabatnya.Sudah satu minggu ini Boy tidak bisa tidur dengan tenang,ia selalu merindukan sosok gadisnya yang selalu membuatnya tersenyum,dan satu ini juga Boy menjadi sosok yang lebih dingin lagi.
Ia rindu pada gadisnya,ia ingin menemui gadisnya,ia ingin melihat senyum gadisnya,tapi egonya mengalahkan semuanya.
Hatinya selalu tersayat ketika melihat gadisnya memandang Boy dengan tatapan sendu,membuat Boy ingin memeluknya tapi egonya yang selalu mengalahkan semuanya.
"Ck mau sampai kapan lo kaya gini"ucapan Gilang membuat Boy membuka kedua matanya.
Gilang duduk di sebelah sisi Boy"Ck lo mau kalah sama ego lo sendiri"ucapnya lagi.
Boy menatap Gilang dengan kening yang mengerut"maksud lo"
"Gue tau lo orang yang gak suka diatur.Tapi coba lo pikir dari sisi adek gue dia takut lo kenapa-kenapa,dia takut terjadi sesuatu sama lo,itu semua yang bikin adek gue ngelarang lo buat balapan karena dia takut terjadi sesuatu sama lo!lo taukan lo itu orang pertama yang adek gue cintai,ade gue gak pernah yang namanya pacaran,dan lo yang pertama buat dia!dan hal itu yang buat dia takut!ingat bro dia sayang banget sama lo!"jelas Gilang"dan gue gak suka liat ade gue murung!bahkan setiap malam dia selalu nangis di kamarnya!jangan sampai gue buat lo jauh sama adek gue.Karena gue gak suka sama orang yang bikin ade gue nangis"tegas Gilang lalu pergi meningalkan Boy yang tengah diam membisu di tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy (Completed)
Teen FictionSedang di REVISI!!! BOY WILIAM selalu menutupi kerapuhannya,dengan sikap dingin nya. Dalam hidupnya tidak ada yang berkesan selain menatap Bintang di tengah malam. Sampai ada seorang gadis yang mampu membuatnya tersenyum kembali.Setelah bertahun-tah...