Happy Reading❤
🍬🍬🍬
Malam ini sesuai kesepakatan mereka membuat patry kecil di cafe dekat Vila tempat Boy dan teman-temannya menginap.Party adalah hal biasa bagi mereka.
Saka dan Roni sudah sibuk menyiapkan minuman yang baru saja di beli Defan.Boy berdecak kesal melihat antusiasme teman-temannya ini."lo minum boleh,asal jangan ajak Prilly!"ancamnya.
"Uhhh ngeri bang!"kekeh Roni.
Bola mata Boy berputar.Prilly itu cenderung polos bahkan bodo.Kalau di berikan minuman cewek itu pasti menerima tanpa curiga.Bahkan tidak akan tahu apa yang sudah di minum.
Prilly datang dengan Bella keduanya tersenyum menghampiri Boy"Haiii Ily yang cantik datang"bangganya.
Galang memutar bola matanya malas"berisik lo"tegurnya.
Prilly mengangkat bahunya acuh"bodo"ia langsung duduk di samping Boy.
"Liy kamu sama Bella pesen minuman yang lain aja!jangan itu"ucap Gilang.
"Kenapa"tanya Bella.
"Karena kalian masih kecil"jawab Saka.
"Enak aja!kita udah remaja tau"balas Prilly,dia mengambil satu gelas."ini apasih?kenapa sirup warnanya gelap?"
Boy langsung merebut gelas itu"pesen yang lain aja!".
"Nga mau!Ily mau itu!,"bantah Prilly.
Boy meminum minuman gelas itu sampai habis,lalu memberikannya pada Prilly"udah abis"katanya santai.
Prilly cemberut kesal.Dia menoleh pada yang lain,ekspresi mereka sama,menahan senyum geli.Memalukan.Sekarang dia diperlakukan seperti anak kecil.
"Gue mau minuman yang tadi diminum Boy"ucap Prilly sambil mengulurkan gelas kosong itu.
"Disini ada minuman coklat"pancing Boy.
Prilly langsung menoleh"dimana?Ayo kak kita kesana!"ajaknya.
Boy tersenyum tipis,untung saja gampang membujuk Prilly.
Boy mengaggukan kepalannya,lalu berjalan keluar yang di ikuti Prilly.Boy memberhentikan langkahnya,membuat Prilly heran"kenapa berhenti?"
Boy mengalihkan padangannya menatap intens Prilly,lalu ia mengenggam tangan Prilly dan menyatukan jari-jari mereka.
Prilly tersentak kanget,melihat Boy yang tiba-tiba mengandeng tangannya,membuatnya terdiam.
Boy tersenyum tipis"gue tau lo suka kan kalau pegangan"
Prilly mengerjapkan matanya,Pipinya langsung memerah mendengar ucapan Boy yang membuatnya malu"ishhh kakak"rengeknya.
Boy terkekeh,ia mengacak gemas rambut Prilly,membuat sang empu mencerucutkan bibirnya.
Mereka berjalan keluar cafe sampai kawasan dekat pantai.Meskipun sudah malam tapi masih kelihatan ramai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy (Completed)
Teen FictionSedang di REVISI!!! BOY WILIAM selalu menutupi kerapuhannya,dengan sikap dingin nya. Dalam hidupnya tidak ada yang berkesan selain menatap Bintang di tengah malam. Sampai ada seorang gadis yang mampu membuatnya tersenyum kembali.Setelah bertahun-tah...