Part 44 Waiting

284 9 0
                                    

Happy Reading

....♡....

Pagi ini Jakarta di selimuti awan hitam.Mendung cuaca dingin,dan ialah pertama masuk sekolah bagi kelas X dan kelas XII.Setelah satu minggu libur,karena kelas XII yang melakukan UN.Makin komplit saja alasan untuk bolos sekolah.Ditambah situasi sekarang,Prilly belum juga sadar.Sudah hampir dua minggu,dan sepertinya Prilly masih betah dalam tidurnya.

Setiap hari mereka bergantian menjaga Prilly,meski jarang sekali bisa masuk dan melihat secara langsung kondisinya.Ayah dan Gilang juga lebih sering di rumah sakit saat malam,kadang pula Gilang selalu bergantian dengan Galang.

Dan juga saat mereka sedang melaksanakan ujian,mereka selalu menjaga Prilly.Sampai-sampai mereka sering belajar di rumah sakit,sambi menunggu Prilly.

Kadang,saat Galang tidak sengaja bangun tengah malam.Dia melihat bunda sedang menangis sendirian di kamar Perilly.Rasanya dia tidak tega melihat bunda begitu.Karena tidak ada ayah jadi saat bunda sedang menangis maka Gilang dan Galang yang akan menenangkannya.

Bunda sulit untuk makan sampai kelihatan lebih kurus sekarang.Ditambah cekungan di bawah mata karena kurang tidur dan sering menangis.

"Kenapa belum siap-siap?"tanya Bunda.

Galang mengelengkan kepala"Galang bolos nda."

"Iya kami bolos,lagi pula kan UN udah."tambah Gilang.

Bunda tersenyum dan mengusap kepala dua anaknya itu."walaupun kalian udah selesai UN,kalian harus tetep sekolah,lagi pula kan kalian masih masuk absen."

"Tapi Nda-"ucap Galang.

"Nanti setelah pulang dari sekolah kalian boleh kerumah sakit."jawab Bunda.

Karena tidak tega untuk membantah bunda.Jadi Gilang dan Galang tetap sekolah hari ini.Toh sekolah hanya sebentar.Seperti biasa mereka mengendari motor masing-masing.

Kabar Prilly kecelakaan sudah menyebar.Entah dari siapa yang pasti ada orang yang menyebarkannya di grup perangkat.Saat Gilang tiba di kelas,dia mendapat wawancara dadakan.Seperti biasa dia lebih suka mengabaikan semuanya.

Tapi tidak ada yang berani bertanya kepada Galang.Karena wajah suram Galang.Takut-takut nanti kena hajar,karena sepertinya mood Galang sedang jelek.

Suasana di kelas Prilly sendiri malahan terlihat tenang.Mereka sudah mendapat kabar tentang kecelakaan Prilly,bahkan mereka sudah ke rumah sakit dengan wali kelas hanya sekedar untuk menjenguk keluarga cewe itu,karena memang yang diizinkan menengok Prilly secara langsung hanya keluarganya.Waktu itu orang tua Prilly juga meminta izin karena sepertinya semester ini Prilly tidak akan bisa ikut dalam pembelajaran.

"Udah jangan dilihatin terus."kata Deni menepuk bahu Bella.

"Sepi ya gak ada Ily,"keluh Bimo.

Kevan mengangguk kepala,"Jadi melow gini,"

Deni tertawa geli dan duduk di kursi Prilly,"doain aja,lagian kalau kangen bisa kerumah sakit kan?"

"Tumben ngomong bener,"kata Bella tersenyum kecil.

"Sial,"keluh Deni.

Boy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang