Part45 I Need You

284 12 0
                                        

Happy Reading


....♡....

Boy melangkahkan kakinya memasuki rumah mewah di depannya.

Ia pulang hanya ingin membersihkan tubuhnya, yang terasa lengket.Lalu setelahnya ia akan kembali ke rumah sakit,untuk menunggu Prilly bangun dari tidurnya.

Badannya terasa lebih segar setelah mandi.Boy sudah lengkap dengan pakaian casualnya.Ia memakai jaket berwarna hitam kesukaanya.

Boy mengajak rambutnya yang basah,tanpa meniat menyisirnya,ia terlalu malas jika harus menyisir rambutnya.

"Boy papah mau ngomong sama kamu!"kata Wirawan yang baru saja datang.

Boy menoleh."papah mau ngomong apa?"

"Kita bicaranya di ruangan kerja papah."Katanya lalu melangkah pergi.

Boy menghela nafasnya.Ia penasaran apa yang akan di bicaran papahnya,sepertinya ini hal yang penting.

"Gimana keadaan Prilly?"kata Wirawan,memulai pembicaraan.

Boy menghela nafasnya panjang."masih sama."

Wirawan mengangguk mengerti."Papah mau bicara hal penting sama kamu!"katanya.

Boy mengerutkan dahinya."bicara apa?"

"Sebentar lagi kamu lulus,dan papah tau kamu mendapatkan beas siswa ke luar negeri.Jadi apa keputusan kamu?"tanyanya serius.

"Kok papah bisa tau?"

"Pihak sekolah yang memberi tahu papah.Kamu harus terima beas siswa itu."ucap Wirawan tegas.

Boy menggeleng tegas."Boy gak bisa ninggalin Prilly."sarkasnya.

Wirawan menghela nafasnya."Papah ngerti perasaan kamu.Tapi papah juga tau,kalau kamu sangat ingin sekolah disana.Jadi kamu harus pikirkan baik-baik keputusan kamu.Jangan sampai kamu,mengambil keputusan yang salah."

Boy mengajak rambutnya frustasi.Papahnya benar.Universitas itu adalah impian Boy sedari dulu.Boy selalu bermimpi sekolah di sana dengan kerja kerasnya sendiri.

Dan sekarang mimpinya terwujud.Dengan kecerdasannya,Boy bisa mendapatan beasiswa ke Universty Of Amsterdam yang berada di Belanda.

Tapi yang menjadi pikirannya sekarang.Ia tidak bisa meninggalkan Prilly dengan keadaannya saat ini.Boy hanya ingin menunggu Prilly bangun dari tidurnya.Agar ia bisa meminta maaf kepada gadisnya.Tapi,apakah pantas ia menganggap Prilly sebagai gadisnya,setelah apa yang sudah ia perbuat kepada Prilly,hingga menyebabkan gadis itu kecelakaan.

Wirawan menatap anaknya iba.Ia tau bagaimana perasaan putranya saat ini.Tapi,ia tak ingin putranya menyia-nyiakan kesempatan ini.Ia tahu seberapa besar keinginan Boy untuk sekolah disana.

"Boy kamu taukan sekolah di sana,mampu membuat masa depanmu terjamin.Kamu mau kan membuat Prilly bahagia."jedanya."Papah tau bagaimana sifatnya Satria.Dia itu keras.Kamu sudah membuatnya kecewa,dan tidak akan mudah bagi kamu,membuat Satria percaya padamu lagi.Satria tidak akan memberikan putrinya kepada orang yang salah.

Boy (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang