Happy Reading
....♡....
Boy mengerjapkan matanya.Perlahan matanya terbuka.Badannya terasa sakit,semalam ia tertidur di lantai rumah sakit.
Boy mengucek matanya.Ia bangkit dari duduknya,sebaiknya ia pulang untuk membersihkan tubuhnya,yang terasa lengket.
Boy menatap pintu ruangan Prilly.Ia menghembuskan nafasnya berat"Liy gue pulang dulu,nanti gue kesini lagi."
Boy mengetuk pintu rumahnya.
Munculah seorang wanita paruh baya dengan wajah cemasnya"Boy,akhirnya kamu pulang.Kamu dari mana aja?kok baru pulang?Semua orang khawatir nungguin kamu yang gak pulang."cerocos Rosa.
Semalam ia menunggu Boy hingga ketiduran di Sofa.Ia khawatir,ia takut bila terjadi apa-apa sama Boy.
Boy tersenyum tipis,ia bisa melihat khawatiran di wajah Rosa."Boy gak papa mah,mamah tenang aja."
Rosa terkejut,mendengar Boy memanggilnya mamah.Air matanya menetes.Ia terharu sekaligus bagia.Rosa tersenyum,ia memeluk Boy erat"mamah seneng banget"girangnya.
Boy mendudukan kepalanya."maaf,Boy baru bisa manggil mamah sekarang"
Rosa mengelengkan kepalanya"Kamu gak usah minta maaf.Mamah seneng akhirnya kamu bisa menerima mamah"ucapnya"Kamu ada masalah?"
Boy menganggukan kepalanya.
Rosa membawa Boy masuk,dan menyuruhnya duduk di sofa.lalu ia pergi meninggalkan Boy yang tengah menatap kosong.
Rosa kembali menghampiri Boy dengan membawa susu di tangannya"kamu minum dulu"suruhnya.
Boy mengangguk dan menerima minuman tersebut,lalu meminumnya hingga tandas.
"Sekarang kamu bisa cerita."kata Rosa.
Boy menghela nafasnya panjang"Prilly masuk rumah sakit."
"Rumah sakit!"kaget Rosa.
"Dan itu semua salah Boy."lirihnya.
"Maksud kamu?"
Boy menundukan kepalanya.Ia menceritakan semua kejadiannya.
Rosa mengelus punggung Boy"sutt kamu gak boleh nyalahin diri kamu sendiri,ini sudah takdir."
"Tapi kalau Boy gak berantem sama Prilly,ini semua gak akan terjadi."sesalnya.
Rosa memeluk Boy"kamu gak boleh lemah,sekarang kamu harus kuat demi Prilly."ucapnya"Lebih baik sekarang kamu cari tahu yang sebenarnya."
Boy melepaskan pelukannya"maksudnya?"
"Kamu gak boleh terlalu percaya sama Silla.Mamah cuman mau ngingetin,yang terlihat baik,belum tentu ia baik,dan sebaliknya.Lebih baik kamu selidikin.Kalau Silla itu sakit atau engga."saran Rosa.
Boy terdiam kaku.Apa yang harus ia lakukan sekarang.Mempercayai Silla,atau menuruti saran dari Rosa.
"Boy akan coba cari tau"
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy (Completed)
Teen FictionSedang di REVISI!!! BOY WILIAM selalu menutupi kerapuhannya,dengan sikap dingin nya. Dalam hidupnya tidak ada yang berkesan selain menatap Bintang di tengah malam. Sampai ada seorang gadis yang mampu membuatnya tersenyum kembali.Setelah bertahun-tah...