Happy Reading
....♡....
Matahari telah memunculkan sinarnya.Yang berarti pagi sudah datang.
Boy mengerang,dan membuka matanya.Dia diam menatap wajah lelah Prilly yang sedang tidur di sofa.Dia tersenyum tipis dan bangun dari tidurnya.Dia menyandarkan punggungnya pada bantal dan memperhatikan Prilly.
Boy tersenyum saat mengingat kejadian semalam,dimana Prilly mencium keningnya.Sebenarnya ia baru saja memejamkan matanya,dan Boy tahu saat Prilly datang,tapi ia enggan untuk membuka matanya,karena Boy sudah sangat mengantuk.
Kepulangannya ke indonesia hanya untuk mempersiapkan pertunangan Luna.Karena gadis itu ingin melakukan pertunangannya di Indonesia.Agar semua keluarganya bisa hadir,dan tidak perlu repot-repot pergi keluar negeri.
Selain itu,ada sesuatu yang juga harus ia pastikan.Tentang Prilly yang katanya sudah di lamar.Berita dari Gilang yang baru beberapa hari ia dengar.
Boy tidak menyangka bahwa Rey akan secepat itu melamar Prilly.Ia kira cowok itu sudah melupakan Prilly.Tapi ternyata cowok itu masih mencintai Prilly hingga sekarang.Membuat ia mendengus,memikirkan cowok itu.
Melihat Prilly lagi,setelah bertahun-tahun hanya mendengar kabarnya membuat ia senang.Meski pertemuan mereka kembali tidak terduga.Lagi-lagi dia harus berurusan dengan musuh-musuh lamanya.Sampai Luna yang harus menjadi korban sekarang.
Prilly telah menjadi gadis dewasa yang sangat cantik,walaupun badannya masih terlihat pendek.Tapi,sekarang tubuhnya sudah terbentuk dengan sempurna.
Boy turun dengan perlahan dari kasur rawatnya,ia berjalan mendekati Sofa tempat Prilly tidur,lalu duduk di samping Prilly.
Ia membenarkan posisi tidur Prilly,agar cewek merasa nyaman.Boy menyimpan kepala cewek ini di bahunya,lalu ia memeluk pinggang Prilly.Boy mengecup singkat kening Prilly,dan mulai memejamkan matanya kembali.
Boy tidur dengan menahan rasa perih di pungunggnya.Karena luka goresan kemarin,yang masih belum kering.
Prilly terbagun dari tidurnya,matanya melebar menatap wajah tenang Boy di depannya.Mata itu terpenjam dengan nafas teratur.Kenapa Boy bisa ada di sini.
Jantung Prilly berdetak dua kali lebih cepat.Tangannya terangkat untuk mengusap pipi Boy.Matanya memanas.Benarkah cowok ini sekarang sudah menjadi milik orang lain.Bagaimana cowok ini bisa pindah kesini.Dia ingin bangun,tapi tangan Boy berada di pingangnya.
Matanya memanas.Tak terasa cairan bening membasahi kedua pipinya.Dia buru-buru mengusap air matanya.
"Kenapa nangis?"tanya Boy,yang sudah bangun dari tidurnya.
Prilly segera menyingkirkan tangan Boy dengan buru-buru.Dia merapikan rambutnya yang berantakan."Nanti bang Gilang datang.Tunggu aja."
Boy mengangguk,dan bangun dari duduknya."Oke."
Prilly memakai jaketnya,"Gue harus pulang sekarang.Nanti bakalan ada dokter lain yang bakal ngecek keadaan lo."
Boy mengerutkan keningnya,kenapa Prilly bersikap ketus kepadanya.Kenapa cewek ini,terlihat seperti membencinya.
"Gue pamit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy (Completed)
Teen FictionSedang di REVISI!!! BOY WILIAM selalu menutupi kerapuhannya,dengan sikap dingin nya. Dalam hidupnya tidak ada yang berkesan selain menatap Bintang di tengah malam. Sampai ada seorang gadis yang mampu membuatnya tersenyum kembali.Setelah bertahun-tah...