Happy Reading
....♡....
Boy menjalankan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.Hari sudah larut malam,tapi Boy tidak berniat untuk pulang.
Setelah kejadian di kantin.Boy pergi ke Roftoop untuk meluapkan semua emosinya.Pergelengan tangannya terluka,karena Boy meluapkan emosinya dengan cara meninju tempok yang ada di sana.
Setelah puas meluapkan emosinya sampai ia ketiduran di sana.Saat ia bangun,sekolah sudah sepi,dan hari sudah mulai larut.
Penampillannya saat ini begitu kacau.Rambut yang berantakan,begitu pun dengan bajunya yang sudah terbentuk.
Matanya memancarkan kemarahan,tatapannya begitu tajam,membuat orang yang menatapnya bergidig ngeri.
Tembok yang sudah ia bangun seketika runtuh.Ia butuh waktu untuk membangun temboknya agar utuh kembali.
Semuanya hancur.Satu-satunya orang yang paling berharga dalam hidupnya,memilih pergi meninggalkannya.
Boy memberhentikan motornya.Ia menatap tajam orang yang sudah menghalangi jalannya.
Boy membuka helm full face nya.Ia menatap sinis orang-orang di hadapannya.
"Apa kabar Boy wiliam"Alex tersenyum mengejek.
Boy menatap datar orang di hadapannya,ia malas meladeni orang seperti Alex.
"Ck cuman karena cewe lo sampai berantem sama sahabat lo sendiri"ejek Alex.
"Bucin tuh orang"timpal Rio salah satu teman Alex.Alex dan semua teman-temannya tertawa mendengar ucapan Rio.
"Tapi cewe lo menarik juga"ucapnya"eh larat maksudnya mantan cewe lo"sambungnya.Boy menatap tajam Alex.
Alex tersenyum"Kayanya gue suka sama adiknya si Galang"
Boy mencengkram baju Alex"Jangan berani-berani lo sentuh dia"tajamnya.
Alex terkekeh"Ck apa hak lo ngelarang gue"
Bughh
"Bangsat"umpatnya.Ia memukul Alex sampai tersungkur.Alex menggeram tangannya mengepal"Hajar"Suruhnya kepada teman-temannya.
Perkelahian pun terjadi.Boy melawan sepuluh orang.Sudut bibirnya terkena pukullan.Boy mengusap kasar sudut bibirnya yang berdarah.
Matanya menajam.Boy tersenyum sinis,ia menghajar lawannya tanpa ampun.Emosinya memuncak,sekarang ia bisa meluapkan semua emosinya.
Alex dan teman-temannya tersungkur,dengan wajah yang babak belur"Cabut"ajak Alex.Mereka semua bergegas pergi dari sana.
Boy memengang sudut bibirnya"Aww"ringgisnya.
Boy bergegas menaiki motornya,ia segera menjalankan kembali motornya dengan kecepatan rata-rata.
Tujuannya saat ini adalah tempat favoritnya,yaitu Bukit.Ia butuh menenangkan emosinya,karena hanya tempat itulah Boy akan merasa tenang.
Tempat dimana ia bisa melihat Bintang dengan jarak yang dekat.Ia bisa melihat mamahnya.
Boy menatap langit malam.Matanya menerawang membayangkan,kejadian saat ia melihat Bintang bersama Prilly.Raut wajah kebahagiaan Prilly saat melihat Bintang yang paling terang,senyum manis yang selalu menghiasi wajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Boy (Completed)
Fiksi RemajaSedang di REVISI!!! BOY WILIAM selalu menutupi kerapuhannya,dengan sikap dingin nya. Dalam hidupnya tidak ada yang berkesan selain menatap Bintang di tengah malam. Sampai ada seorang gadis yang mampu membuatnya tersenyum kembali.Setelah bertahun-tah...