Happy Reading
Nyatanya Rinduku mengalahkan
rasa kecewaku.-Anatasha Prilly Latuconsina-
....♡....
Prilly membuka matanya.Rasanya dia sudah tidur lama sekali.Cahaya putih menyilaukan mata hingga ia harus menyipit agar pandangan bisa fokus,tidak buram seperti sekarang ini.Rasa sakit kembali menyerang.Dia mengerang kecil.
"Liy?"panggil suara tidak asing itu.
Prilly mengigit bibirnya untuk menahan sakit."Mbel?"
"Lo inget gue?"tanya Bella dengan mata membulat.
Prilly terkekeh"Yaiyalah inget!Kenapa lo nanya kaya gitu?"tanya Prilly terkekeh kecil.
Bella menggaruk tengkuruknya yang tidak gatal"Ya kali aja lo amnesia.Kan kalau orang kecelakaan,terus kepalanya kebentur keras.Suka ada yang amnesia."
Prilly tersenyum geli."Jadi gue masih untung dong,gak sampai amnesia."
Bella mendengus."Syukur deh lo gak amnesia,kan kalau lo amnesia,terus lo lupa sama gue,kan kagak lucu."
"Aghhh kepala gue sakit."erang Prilly.
"Jelas!lo abis ketabrak mobil!kalau lo gak kesakitan,gue yang heran."
Prilly mengingat kejadian, dimana ia betengkar dengan Boy.Lalu ia berlari sekuat tenaga.Sampai ada mobil truk yang menabraknya.
"Boy,"gumam Prilly.
Bella menghela nafasnya."Lo tau gak?"
"Ya gak taulah."sela Prilly sebelum Bella menyelesaikan ucapanya.
Bella mendengus."Ck gue belum selesai ngomong."
Prilly tersenyum polos."maaf deh,yaudah lanjutin."
"Selama lo masuk rumah sakit,sampai lo koma.Boy selalu nungguin lo bangun dari tidur lo."
Bella menghela nafasnya sebelum menyelesaikan ucapannya."Gue kasian liat dia.Selama lo koma,penampilannya bener-bener kacau.Dia jadi lebih kurus.Dan Dira bilang,katanya Boy jarang tidur dan jarang makan.Dan lo tau,dia selalu ngerasa bersalah atas kejadian kecelakaan lo.Dia selalu nyalahin dirinya sendiri,atas kecelakaan yang menimpa lo."jelas Bella.
Prilly membulatkan matanya.Sebegitu kacau kah keadaan Boy.
Prilly memang kecewa kepada Boy.Tapi,ia tidak ingin Boy menyalahkan dirinya sendiri,atas kecelakaan yang menimpanya.Karena itu bukan kesalahan Boy.
"Terus gimana kabar kak Boy sekarang?"tanya Prilly.
Bella menghela nafasnya."kabarnya gak terlalu baik."
"Maksud lo?"
"Dia selalu nungguin lo,di depan ruang tunggu.Karena bokap lo dan abang lo,ngelarang Boy ngedeketin lo.Mereka kecewa sama Boy."kata Bella.
"Jadi Boy selalu nunggu gue dari kejauhan?"
Bella mengangguk."Dia selalu bilang.Gue seneng bisa nungguin Prilly,walaupun dari kejauhan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy (Completed)
Подростковая литератураSedang di REVISI!!! BOY WILIAM selalu menutupi kerapuhannya,dengan sikap dingin nya. Dalam hidupnya tidak ada yang berkesan selain menatap Bintang di tengah malam. Sampai ada seorang gadis yang mampu membuatnya tersenyum kembali.Setelah bertahun-tah...