Matahari mulai menampakkan dirinya dengan malu-malu. Cahaya nya masuk kedalam sebuah kamar dimana ada seorang gadis dewasa masih bergelung di dalam selimut nya. Hingga suara pintu terbuka dengan kencang mengganggu tidur nyenyak nya."Mommy, banguunnn"
Anak kecil itu terus mengguncang bahunya. Hingga mata tajam milik wanita itu terbuka membuat anak kecil yang berada di atas perut nya tersenyum lebar kearahnya.
"Eh? Kau sudah bangun sayang?"
"Ne. Kajja bangun, hari ini aku ingin di antar ke sekolah sama Mommy"
"Arraseo. Kalau begitu Rayeon tunggu disini dulu ya. Mommy mau mandi"
Anak itu mengangguk-anggukan kepalanya. Lalu memilih berbaring sembari menunggu Mommy nya itu bersiap-siap.
Anak itu mulai merasa bosan, dia lalu turun dari ranjang dan mendekati meja rias di kamar itu.
Manik hitamnya menyusuri semua yang ada di atas meja. Hingga sebuah bingkai foto mengambil atensi nya.
"Woah. Mommy terlihat sangat cantik disini. Mm ini foto kapan ya?" Ucap anak laki-laki itu sambil terus menatap foto yang sedang dipegang nya.
"Rayeon?"
"Eh Mommy sudah siap?"
"Ne. Kau sedang melihat apa?"
"Ini. Mommy terlihat sangat cantik disini. Ini foto kapan?"
"Oh jadi sekarang Mommy sudah tidak cantik lagi?"
Rayeon mendadak gugup saat ditanya seperti itu. Dengan cepat ia memeluk kaki wanita yang sedari tadi di panggilnya Mommy.
"Aniyaa Mommy, bukan seperti itu maksud Raon. Mommy masih sangat cantik sekarang"
"Aish bilang saja, Mommy tidak marah Sayang"
"Mianhae. Tapi Raon tidak bohong"
"Iya iya. Kajja kita turun. Apa Rayeon sudah sarapan?"
Rayeon mengangguk
"Jadi, kita langsung pergi sekarang?"
Rayeon kembali mengangguk dan berlari untuk mengambil tas nya yang tadi ia letakkan di atas ranjang.
Mereka lalu keluar dari kamar, suasana rumah besar itu terlihat sepi karena memang hanya ada mereka dan beberapa asisten rumah tangga yang ada disana sekarang.
"Kajja masuk"
Rayeon mengangguk lalu dengan segera masuk kedalam mobil. Tersenyum lebar saat wanita itu memasang sabuk pengaman untuk nya.
"Gomawo Mommy" ucap Rayeon dan mendapat senyum manis dari wanita yang bermata tajam itu.
"Nyonya Kim tunggu"
"Iya bi, ada apa?"
"Ada yang menelpon Nyonya, katanya penting" ucap salah satu asisten rumah tangga mereka sambil menyerahkan telepon rumah padanya.
"Ah begitu" Wanita itu lalu menerima telepon itu, menoleh sebentar kearah Rayeon yang sudah sibuk bermain game di iPad miliknya.
"Yeobseo?"
"Yah Dahyunieee!!"
Dahyun reflek menjauhkan telepon itu dari telinga nya.
"Apa kau harus berteriak seperti itu? Kau membuat telingaku berdengung"
"Ya Sorry. Kenapa kau tidak mengangkat panggilanku semalam ha? Jemput aku di bandara satu jam lagi"
"Yah! Kau pikir aku supirmu? Aku tidak mau"
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET TALKER 2
FanfictionKehidupan terus berlanjut, tidak peduli berakhir dengan siapa dan seperti apa. -Kim Dahyun. #1 Dahyun (04/April/2020) ❤️