Hujan Kenangan

759 93 4
                                    

Jaehyun merapatkan jaket tebalnya. Ia sedang berada diluar, melihat-lihat kota sebelum kembali ke Thailand mengurus pekerjaan.

Mata teduh nya terus menyusuri keramaian kota yang cukup asing baginya.

Jaehyun kembali mengingat masa-masa High School nya dulu.
Mark- teman sebangku Jaehyun bahkan sudah berkeluarga sekarang. Dia menikahi gadis yang menjadi kekasih nya saat kuliah.

Membuat Jaehyun sedikit iri, pasalnya kisah cinta nya tak seindah dirinya.

Hah~bicara tentang cinta, Jaehyun masih memantapkan hatinya untuk gadis itu. Gadis yang entah kapan bisa kembali bertemu.

"Kau sudah menikah, Nona?"gumam Jaehyun saat melihat sepasang kekasih yang berjalan melewati nya.

Dering ponsel mengambil atensi Jaehyun, dia kemudian merogoh saku jaketnya untuk mengangkat panggilan tersebut.

"Halo?"

"Kapan kau kembali? Sowon Unnie sudah melahirkan?"

"Sudah. Tiga hari lagi aku kembali"

"Kau yang benar? Syukurlah. Cepatlah. Aku kelimpungan mengurus semua ini sendirian"

"Siap Nyonya Manoban!"

"Cih, berhenti bersikap manis padaku. Sepulang dari sana, kau harus membawakan oleh-oleh untukku! Awas saja sampai lupa, akan ku tarik rambut mu sampai terlepas"

"Astaga! Kau mengerikan. Yaya aku tidak akan lupa"

"Baiklah. Aku tutup dulu, restoran sedang banyak pengunjung. Kau jaga diri disana"

"Pasti. Semangat!"

Pip!

Jaehyun tersenyum setelah mendengar gerutuan dari nya sebelum akhirnya mengakhiri panggilan.

"Aish, aku harus membawakannya oleh-oleh apa? Aku saja tidak tau tempat ini. Hah, merepotkan saja gadis Thailand itu"

Kaki melangkah dengan gusar, bingung harus kemana. Meski Jaehyun sangat baik dalam berbahasa Inggris, tetap saja dia merasa asing dengan tempat ini.

Tapi mau bagaimana lagi, ini demi gadis itu. Gadis yang sudah menjadi partner nya selama berada di Thailand. Siapa lagi kalau bukan Lalisa Manoban. Jaehyun bertemu dengannya sekitar 5 tahun yang lalu.

Mereka menjadi dekat setelah gadis itu menjadi Chef di restoran nya. Tentu saja, meski bertahun-tahun bersama, Jaehyun tidak menaruh hati padanya.

Perasaan Jaehyun hanya untuk gadis di masa High School nya dulu, seseorang yang meskipun menjadi kekasih nya hanya dalam waktu dua minggu saja.

Namun siapa sangka? Justru dialah yang berhasil memenangkan hati Jaehyun sampai sekarang, seakan tidak habis oleh waktu. 

.

Mata menatap ponsel dengan gusar. Lagi-lagi orang itu menghubungi nya.

"CEO, angkat dulu barangkali itu penting" ujar Jeongyeon

Dahyun hanya menoleh, lantas sibuk dengan makanan nya lagi.

"Aish, kalau tidak mau biar aku saj--"

Ucapan Jeongyeon terhenti karena Dahyun sudah mengambil ponselnya dan meninggalkan meja, berlalu keluar gedung.

"Ada apa?"

"...."

"Cih. Berhenti memanggilku dengan sebutan itu. Aku tidak Sudi mendengarnya!"

SWEET TALKER 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang