Sembunyi

922 110 2
                                    


Jaehyun berjalan dengan cepat kearah mobil, dia harus cepat pergi kerumah sakit. Saat sedang fokus menyetir, ponsel yang ada di dalam saku nya berdering.

Dia pun meminggirkan mobil nya selagi menjawab telepon.

"Yeobseo?"

"Kau dimana?"

"Aku sedang dijalan Hyung, maaf tadi ada sedikit masalah."

"Ya cepatlah, dia sudah kesakitan di rumah sakit"

"Aku akan cepat Hyung, kau tenang saja. Aku akan menjadi suami terbaik untuknya"

"Ku pukul kepalamu nanti! Cepatlah!"

"Iya iya. Ku tutup pangg--"

Pip!

Ponsel diletakkan begitu saja di jok samping. Matanya fokus kejalan dengan perasaan yang tidak tenang.

Sepanjang jalan, Jaehyun berdoa agar dia tidak terlambat sampai ke rumah sakit.

"Excusme? Dimana ruangan Nyonya Jung?" Tanya Jaehyun pada seorang perawat

"Kau Tuan Jung? Ah, mari ikut denganku. Istrimu sedang bersiap-siap diruang bersalin"

Perawat itu lalu mengajak Jaehyun untuk mengikuti nya. Dengan perasaan was-was Jaehyun pun masuk kedalam ruangan itu.

Jaehyun bertambah cemas saat melihat seorang yeoja dengan perut besar nya tengah berteriak kesakitan.

"Kau Tuan Jung? Tetaplah disini, istrimu membutuhkan mu" tegur seorang dokter yang melihat kedatangan Jaehyun

"Eh tapi aku--"

"Jaehyun~" Jaehyun langsung menoleh dan menghampiri yeoja itu.

"Ne aku disini. Apa--"

"Arghhh!" Jaehyun terkesiap karena yeoja itu malah berteriak. Dia gelagapan namun langsung lega saat melihat para suster sudah mengelilingi mereka.

"Nyonya, anda sudah mulai kontraksi. Ikuti arahan kami untuk mempermudah persalinan Nyonya"
Ucap suster itu sambil memasang alat-alat yang tidak Jaehyun mengerti.

"Arghhh"

Jaehyun ikut berteriak karena kepala nya di tarik kuat oleh yeoja yang sedang mempertaruhkan hidup dan matinya.

Dia hanya pasrah, membiarkan yeoja itu membagi rasa sakit padanya. 

Kepala terus diusapnya, rasa perih dan sakit masih menyelimuti kepala Jaehyun. Sudah hampir satu jam Jaehyun berada di dalam ruangan itu, badannya benar-benar sakit.

Selain kepala, lengan dan perut nya juga dijadikan pelampiasan. Jaehyun bergidik ngeri, ternyata begitu menyakitkan dan penuh perjuangan ketika melahirkan.

"Tuan. Anak anda sudah dimandikan. Tuan sudah bisa melihat nya"

"Benarkah?"

Jaehyun tersenyum lebar saat mendapat anggukan dari suster itu. Dengan cepat dia berjalan keruangan khusus bayi.

Dilihat nya bayi itu tengah tertidur pulas di dalam sebuah kotak.

"Tuan ingin menggendongnya?"

Ucap salah satu suster yang ada disana. Jaehyun mengangguk, dengan hati-hati menerima tubuh kecil itu ke dalam pelukan nya.

"Kau sangat tampan" gumam Jaehyun.

Dia kemudian teringat dengan bocah yang terus memanggil nya tampan.

Jaehyun membawa bayi itu keruangan ibu nya yang memang sudah di pindahkan ke ruangan biasa.

Setelah membuka pintu, matanya menangkap sosok yang dikenalnya tengah berbincang haru pada ibu bayi yang di gendong nya.

SWEET TALKER 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang