Just a friends

603 94 9
                                    

Suasana kamar terdengar gaduh karena mereka yang ada didalamnya nampak saling bercanda, melepas kerinduan setelah sekian lama tidak bersama.

Dahyun terlihat sedang memijit kedua kaki Eunbi bergantian. Sedangkan Jihoon, yang langsung pulang ke Gangnam dari pulau Jeju setelah mendengar kabar dari Eunbi bahwa Dahyun ada dirumahnya tengah melipat baju yang tadinya sudah rapi di dalam lemari.

Entahlah, katanya Eunbi sedang ingin melihat Jihoon melipat baju. Dengan berat hati, Jihoon pun melakukan nya.

"Apa aku harus melipat yang ini juga?" Tanya Jihoon sambil menunjuk bagian lemari yang berisi dalaman.

"Semuanya, Jihoon" jawab Eunbi singkat.

Jihoon dengan wajah memerah, mengambil semua pakaian dalam milik Eunbi. Meletakkannya asal ke atas ranjang, di bawah kaki Eunbi kemudian melipat nya lagi. 

"Aigoo. Wajahmu memerah bro" seru Taeyong.

Dia masih sempat menggoda Jihoon dengan tangan yang sibuk memegang sapu. Sudah berulang kali lantai kamar Eunbi di sapunya, namun Eunbi belum juga menyuruhnya untuk berhenti.

Jihoon mencebik, menatap kearah Dahyun seakan meminta bantuan.

"Sudahlah Eunbi. Mereka terlihat kelelahan. Ayo kita makan siang, seperti nya asisten rumah tangga mu sudah selesai masak" ujar Dahyun yang mengerti tatapan Jihoon.

"Kau lapar?" Tanya Eunbi.

Dahyun mengangguk meski sebenarnya dia tidak begitu lapar. Itu hanya alasan nya saja untuk membebaskan dua namja yang malang itu.

"Arraseo. Kajja kita makan" ajak Eunbi.

Jihoon dan Taeyong terlihat berbinar.

"Kau lanjutkan pekerjaan mu itu, kalau sudah selesai baru bergabung dengan kami" ucap Eunbi pada Jihoon.

Dahyun menggedikkan kedua bahu nya saat lagi-lagi Jihoon menatapnya.

"Yayaya" jawab Jihoon pasrah.

"Haha. Jangan memikirkan hal lain saat kau memegang bra-bra itu." Bisik Taeyong pada Jihoon.

"Sial kau!" Umpat Jihoon.

Mereka bertiga kemudian keluar dari kamar menuju meja makan. Dahyun dengan sigap membantu menyiapkan makanan keatas meja.

"Biasanya Oppa pulang jam berapa?" Tanya Dahyun.

"Jam 6 atau 7 malam"

"Aigoo. Sampai sekarang? Bahkan saat perut mu semakin membesar? Apa dia tidak mencemaskan mu?"

"Tentu saja cemas. Dia selalu menelponku hampir dua jam sekali"

"Jinjja? Tapi sepertinya aku tidak melihat mu berbicara di telepon seharian ini" heran Dahyun.

Pasalnya ini sudah jam 2 siang, tapi sejak bersamanya tadi Eunbi tidak terlihat menyentuh ponselnya.

Eunbi terkekeh pelan. "Karena aku sudah memberi tahu nya kalau kau ada disini. Jadi tidak ada yang perlu dicemaskan lagi"

"Heol. Alasan macam apa itu"

Kemudian Dahyun beralih menatap Taeyong yang sibuk memakan makanan nya dengan tenang. Dia sekarang memiliki banyak cabang tempat olahraga dan gym. Juga beberapa Cafe dan toko roti.

"Taeyong-ah?"

"Hmm"

"Aku merindukan mu"

Taeyong mendongak, melihat Dahyun yang tengah tersenyum kearahnya.

SWEET TALKER 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang