Suara bising dari pengunjung yang memenuhi bandara sedikit membuat Dahyun harus berteriak ketika berbicara dengan seseorang yang sedang menelpon nya.
"Iya? Kau bilang apa?!" Seru Dahyun
"..."
"Disini bising sekali. Nanti aku telpon lagi ya. Annyeong"
Tanpa menunggu jawaban, Dahyun langsung mematikan telepon nya. Memandang kearah seorang namja yang tengah sibuk berbicara dengan salah satu petugas bandara.
"Sudah?" Tanya Dahyun.
"Iya. Itu tidak terlalu sulit untukku. Aku punya banyak koneksi. Jadi aku bisa mendapatkan tiket dengan mudah"
Dahyun mengangguk. Kemudian menarik lengan namja itu untuk bergegas menaiki pesawat yang sebentar lagi akan berangkat.
"Kita tidak sebangku. Jaga dirimu, kalau butuh sesuatu panggil saja aku. Aku duduk di belakang mu" ucap namja itu sembari menunjuk kursi yang ada di belakang tempat Dahyun.
"Iya Mark. Aku mengerti"
Mark mengangguk, kemudian berjalan menuju kursinya. Sedikit terkejut menyadari jika dia duduk bersama dengan seorang wanita yang lebih tua dari nya dengan anak laki-laki yang ada di pangkuannya.
Dahyun duduk di sebelah kiri, jadi dia bisa melihat Mark yang sedang menahan kesal saat menoleh kebelakang. Terlihat anak kecil yang sedang ada di samping nya sesekali menarik jaket yang di pakai Mark.
"Permisi"
Saat sedang tertawa pelan melihat Mark, ada seorang namja menghampiri nya. Sepertinya dia yang duduk di sebelah jendela.
"Eh iya. Maaf" jawab Dahyun kemudian memberikan jalan untuk namja itu duduk disebelah nya.
Seruan pramugari terdengar, memberitahu agar semua penumpang memasang sabuk pengaman karena pesawat akan segera berangkat.
Dahyun berusaha memasang sabuk itu, tapi sepertinya ada sedikit masalah. Dia terlihat kesusahan.
"Butuh bantuan?". Ucap namja itu membuat Dahyun menoleh kearahnya.
"Ah. Seperti nya sabuknya sedikit bermasalah. Aku tidak bisa menariknya."
"Biar ku coba"
Namja itu lalu memegang tali sabuk pengaman. Lalu menariknya dan--
Klik
Sabuk terpasang dengan mudah.
"Woah. Terimakasih sudah membantuku" ujar Dahyun.
"It's okay. Tidak masalah"
Dahyun menatap lekat wajah namja yang ada disampingnya. Sepertinya dia pernah melihat namja itu sebelum nya.
"Sepertinya aku pernah melihatmu. Oh astaga! Kau seorang penyanyi kan? Salah satu member boygroup terkenal di Korea?" Seru Dahyun.
Namja itu hanya tersenyum.
"Aku lupa siapa namamu. Tapi ketahuilah, saat aku sekolah dulu aku sempat menyukai group kalian. Apa sekarang masih sering mengadakan konser?" Tanya Dahyun.
"Tidak. Sudah hampir 5 tahun ini kami sibuk dengan aktivitas solo masing-masing. Bahkan selama itu kami juga belum comeback".
Dahyun tersenyum karena namja itu menjawab pertanyaan nya menggunakan bahasa Korea.
"Jinjja? Tapi kurasa fans kalian semakin banyak. Apa yang kau lakukan seorang diri disini? Apa tidak ada Manager atau staff yang menjagamu?"
"Aku hanya menghabiskan dua hari disini untuk menjernihkan pikiran. Besok aku akan datang ke acara fanmeeting di Thailand jadi aku harus kembali ke Seoul terlebih dulu" jawab nya dengan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET TALKER 2
FanfictionKehidupan terus berlanjut, tidak peduli berakhir dengan siapa dan seperti apa. -Kim Dahyun. #1 Dahyun (04/April/2020) ❤️