Bad News

672 99 20
                                    

"Ong! Ongie!"

Lamunan Jimin buyar setelah mendengar seruan seorang namja yang mendekat kearah mereka. Seong-woo yang baru saja memejamkan matanya langsung terlonjak bangun.

"Jaehyun?" Ucap Seong-woo.

"Dimana? Dimana Jaehyun?! Ah, maksudku dimana Dahyun?" Seru Jaehyun.

"Sst. Tenanglah. Dia sedang di tangani didalam. Jangan berisik, ini rumah sakit. Kau bisa mengganggu istirahat para pasien disini" tegur Seong-woo.

Jaehyun mengangguk lesu. Terlihat dengan jelas jika dia sangat mengkhawatirkan kekasih nya itu.

"Duduklah. Kau pasti lelah" ujar Seong-woo lalu mengajak Jaehyun untuk duduk.

Bersebrangan dengan tempat duduk Mark dan juga Jimin.

"Siapa yang melakukan ini? Apa yang terjadi hingga membuat Dahyun tertembak?" Tanya Jaehyun.

Seong-woo mendadak gugup. Dia melirik sebentar kearah Jimin yang tengah menatap nya.

"Ini hanya sebuah kecelakaan. Kita bahas nanti lagi. Sekarang kita fokus pada kesembuhan Dah--"

"Aku yang menembaknya"

Suara Jimin menghentikan ucapan Seong-woo. Namja itu bahkan sudah berjalan untuk menghampiri nya. Sedangkan Jaehyun mengepalkan tangannya kuat, menatap penuh emosi pada orang yang pernah dia temui sebelumnya.

"Kau! Kau orang itu kan? Yang pernah berusaha untuk melecehkannya? Kurang ajar!"

Bugh!

Satu pukulan berhasil mendarat di wajah lebam Jimin. Namun dia tidak bergeming, bahkan tubuhnya tidak bergeser satu inchi pun.

Jaehyun memojokkan tubuh Jimin di dinding rumah sakit. Mencengkram kuat baju di bagian dada nya, lalu kembali memberi pukulan. Kali ini perut Jimin yang menjadi sasaran nya.

Jimin tetap diam. Dia membiarkan Jaehyun melampiaskan semua amarahnya. Kata-kata menusuk yang keluar dari mulut Jaehyun juga dia telan dengan mentah. Tidak peduli jika luka yang ada di hatinya semakin bertambah banyak. Bertambah sesak.

Hingga--

"Hei hentikan. Jaehyun! Apa yang kau lakukan?!"

Seorang gadis dengan poni tebal menarik lengan Jaehyun. Menghentikan aktivitas nya yang hendak memukul Jimin lagi.

"Lepaskan aku, Lisa! Namja bodoh itu yang sudah menembak Dahyun!" Seru Jaehyun berusaha melepaskan diri.

Plak!

Semua orang yang ada disana terkejut. Termasuk Jaehyun yang merasakan panas di pipi kanannya.

"Kau yang bodoh! Lihat! Dahyun sedang berjuang di dalam sana. Dan kau malah membuat keributan disini? Dimana pikiranmu hah?" Seru Lisa dengan nafas tersengal.  

"Setidaknya pikirkan perasaan Dahyun. Bukannya berdoa untuk kesembuhan nya, kau malah bertingkah seperti jagoan. Apa begini caramu menjaga kekasih mu sendiri?" Sambung Lisa.

"Memangnya apa yang ku lakukan? Aku juga sedang memberi pelajaran bagi orang yang melukai nya! Aku--"

Plak!

Lagi. Semua mata tertuju pada dua sahabat yang sedang bertengkar hebat itu. Dengan Jaehyun yang memegang pipi kirinya yang terlihat memerah. 

"Kau bodoh! Aku tidak percaya jika Dahyun memilihmu untuk menjadi kekasih nya" ujar Lisa kemudian pergi.

Lisa berlari melewati koridor rumah sakit yang sepi. Tidak sadar jika ada seorang namja yang mengikuti nya di belakang.

"Dasar bodoh! Kau bodoh, Jaehyun!" Isak Lisa. Kini dia sudah duduk di bangku yang ada di taman kecil dekat dari lobi utama.

SWEET TALKER 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang