Malam hari nya, Jaehyun tetap tidak bisa menemukan barang apa yang akan dia berikan untuk temannya itu.
Bagaimana lah, kemarin saja dia tidak bisa pulang ke apartement Daniel karena terjebak hujan. Membuat nya berada di sebuah kedai eskrim sembari menunggu hujan reda.
"Kau belum berkemas?" Daniel menegur Jaehyun yang terlihat melamun di meja makan
"Eh Hyung? Belum, mungkin besok pagi"
Daniel menghela napas, kemudian mengambil tempat didepan Jaehyun
"Apa tidak bisa seminggu lagi disini? Kudengar restoran disana keadaannya sedang stabil."
"Tidak, aku tidak bisa membiarkan Lisa bekerja sendirian. Kasian dia jika terlalu lama mengambil alih tugasku"
"Lisa? Kepala Chef itu?"
Jaehyun mengangguk.
"Kau suka padanya?"
"Aniya. Kenapa Hyung bisa mengatakan hal itu?"
"Jinjja? Coba pahami sekali lagi. Kau sudah hampir 5 tahun bekerja dengannya. Tidak mungkin jika tidak ada rasa diantara kalian"
"Aku sungguh paham dengan perasaanku yang sekarang, Hyung. Percayalah, kita tidak lebih dari sahabat dan partner kerja"
"Oh ya? Menurut mu Lisa juga merasakan hal yang sama? Barangkali dia menyimpan rasa untukmu, Jae. Jangan terlalu menutup diri. Atau kau mau kejadian dimasa lalu itu terulang kembali? Lalu baru menyadari nya setelah dia pergi?"
Jaehyun kembali terdiam. Dia memikirkan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi. Perkataan Daniel berhasil mengambil atensi nya.
Bagaimana jika selama ini Lisa menaruh hati padanya?Tentu itu akan merepotkan mereka berdua. Terlebih, Jaehyun memang tidak memiliki perasaan apapun untuknya.
"Aish, apa yang kupikirkan. Kau terlalu percaya diri Jaehyun! Mana ada gadis poni itu menyukaimu" batin Jaehyun.
"Ani, Hyung. Sudahlah jangan membahas hal itu lagi" ucap Jaehyun setelah kesadaran nya kembali.
"Heh, kau sudah dewasa. Pembicaraan seperti ini tidak seharusnya kau hindari. Jika kau terus bersikap seperti itu lalu kapan kau akan memiliki kekasih? Ingatlah, kau juga butuh seorang istri untuk mendampingi hidupmu"
"Memang nya kau mau terus sendiri seperti itu? Cari gadis lain, atau kembali saja pada bunga mu itu. Barangkali dia masih menyukaimu" sambung Daniel yang lantas mendapat tatapan tajam dari Jaehyun.
Daniel menggedikkan bahu nya tidak peduli dengan tatapan yang diberikan oleh Jaehyun.
"Hyung? Apa kau mau menemaniku membeli sesuatu untuk Lisa?"
"Mwo? Yah! Katanya kau tidak suka padanya. Kenapa--"
"Astaga. Ini hanya sekedar oleh-oleh, Hyung. Kenapa kau jadi senang sekali menggoda ku? Aku juga akan mendapatkan istri jika sudah waktunya." Kesal Jaehyun.
"Ini sudah waktunya. Kau mau menunggu sampai usiamu setua apalagi?"
"Ayolah Hyung, aku serius. Temani aku keluar sebentar." Rengek Jaehyun
"Baiklah, memangnya apa yang ingin kau beli?"
"Eh? Aku juga tidak tau, Hyung" jawab Jaehyun dengan seringaian lebar membuat Daniel menepuk jidatnya frustrasi.
"Pantas saja jomblo, kau tidak punya bakat dalam urusan menyenangkan hati seorang wanita"
Jaehyun mendengus kesal menatap kepergian Daniel yang mungkin saja sedang meminta izin untuk keluar pada istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET TALKER 2
FanfictionKehidupan terus berlanjut, tidak peduli berakhir dengan siapa dan seperti apa. -Kim Dahyun. #1 Dahyun (04/April/2020) ❤️