Dahyun sedang bersantai sambil sesekali bersenandung menikmati lagu yang sedang dia dengarkan. Tangannya juga sibuk memegang selang air yang ia gunakan untuk menyiram tanaman.
Kebiasaan yang tidak pernah Dahyun tinggalkan jika sedang memiliki waktu luang. Terlebih ini hari libur.
"Mommy rindu Rayeon" gumamnya.
Biasanya bocah laki-laki itu selalu menemaninya. Berlarian disekitar taman kecil yang ada di belakang rumah besar Dahyun.
Dahyun meletakkan selang air, lalu mematikan kran. Berjalan kearah rak dengan pot-pot kecil yang berisi tanaman bunga mawar merah.
Dia selalu menyukai nya. Menghirup aroma juga menikmati warna nya yang begitu mengagumkan menurut Dahyun.
Kemudian matanya beralih ke sebuah pot yang berada tidak jauh dari bunga mawar merah, bukan dia yang membawa nya kesini. Tapi Kyung-soo, katanya biar menambah koleksi di taman milik Dahyun.
"Hei Dahyun-ah. Oppa membawa tanaman ini. Tidak ada yang merawat nya disana, sayang kan kalau dibiarkan mati? Ini juga bisa menambah kesan 'kuat dan bertahan' untuk taman mu itu. Ambillah"
Dahyun hanya tersenyum kikuk, lalu menerima kaktus itu dan meletakkan nya di taman belakang rumah.
Dia tidak tahu saja kalau tanaman itu pemberian dari seseorang yang entah ingin dilupakan Dahyun atau tidak. Dahyun merasa itu tidak terlalu penting, besok-besok juga tanaman itu akan mati sendiri.
"Woah. Kau tumbuh dengan baik. Kau sudah bertambah tinggi. Kukira kau tidak akan bertahan di cuaca kota ini. Kau lebih kuat dari perkiraanku. Tapi, kenapa durimu juga semakin banyak? Kau tau? Aku kembali bertemu dengan pemilik mu itu. Dia menyebalkan sekali." Ucap Dahyun
"Siapa yang menyebalkan?"
"Kkamjagiya!"
Dahyun sontak menoleh mendengar suara seseorang yang terdengar jelas di telinganya.
"Ka-kauu?!"
"Surpriseeeeee" seru orang itu sambil merentangkan tangannya kearah Dahyun.
"Astaga Eunbi? Kenapa kau ada disini? Sejak kapan? Bukankah kau sudah kembali ke Korea dan--"
"Hei calm down. Peluk aku dulu"
Dahyun masih tidak percaya, namun Eunbi sudah menarik tubuhnya untuk dipeluknya dengan sangat erat.
"Bogo Shippeo, Dubuuu"
"Nado" jawab Dahyun singkat.
Eunbi melepas pelukan karena merasa Dahyun tidak membalasnya.
"Hei Dubuu. Kau tidak suka aku ada disini?" Kesal nya.
"Bu-bukan begitu. Hanya saja aku terkejut melihat kedatangan mu. Kenapa tidak mengabariku terlebih dulu? Dan dimana Jackson Oppa?"
"Aku sengaja kesini. Aku merindukan mu. Jadi aku izin padanya untuk disini selama seminggu. Kebetulan juga Oppa sedang ada pekerjaan di Belanda selama beberapa hari kedepan"
"Aigoo. Baru menikah sudah ditinggal jauh. Setia ngga tuh?"
"Heh. Apa maksudmu? Aku sudah lelah melakukan nya akhir-akhir ini. Jadi aku sedikit lega karena dia harus pergi ke Belanda. Padahal dia juga mengajakku, tapi kurasa itu ide yang buruk. Aku tidak mau mati muda karena kelelahan" jelas Eunbi
Dahyun yang mendengar itu langsung membelalakkan matanya.
"Mwo? Melakukan apa yang membuat mu sampai merasa lelah begitu?" Tanya Dahyun dengan wajah polosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET TALKER 2
FanfictionKehidupan terus berlanjut, tidak peduli berakhir dengan siapa dan seperti apa. -Kim Dahyun. #1 Dahyun (04/April/2020) ❤️