"Apa yang kau lakukan?" Lisa memekik. Melihat Jaehyun yang bergerak kesana kemari dengan kalut.
"Hei. Tenanglah. Ada apa?"
Jaehyun tidak menjawab, melainkan melempar ponsel kearah Lisa. Membuat gadis tinggi itu menangkap nya dan membaca pesan masuk yang tertera di ponsel puluhan juta milik boss nya itu.
Japannese snake;
Jaehyun! Aku dan Dahyun sdg dalam bahaya! Cepat kirim bantuan. Kami ada di gedung tua di jln xxx. Cepatlah!"Astaga!" Kaget Lisa.
Dia menatap Jaehyun yang sedang memasukkan beberapa baju kedalam kopernya.
"Sekarang bagaimana? Apa kau sudah melakukan sesuatu?" Tanya Lisa.
Jaehyun mengangguk "Aku sudah menghubungi temanku untuk pergi kerumah Dahyun terlebih dulu memastikan kabar itu benar atau tidak. Kemudian menyuruh nya membawa teman-teman Dahyun untuk menemani nya".
"Sekarang sudah ada kabar?"
"Belum. Maka nya aku akan langsung ke Korea. Aku cemas memikirkan nya"
Lisa mendekat. Dia juga tidak kalah cemasnya dengan Jaehyun.
"Bolehkah aku ikut bersama mu? Tolong. Aku juga mencemaskan mereka" lirih Lisa.
Jaehyun menghentikan aktivitas nya. Berganti menatap Lisa yang tengah memohon di depan nya.
"Cepat kemasi barangmu"
"Tidak perlu. Itu akan memakan waktu jika aku harus kembali ke apartement terlebih dahulu. Tidak usah memikirkan tentang baju, kita harus bergerak cepat" jawab Lisa dengan menggebu-gebu.
Lisa melirik arloji yang ada ditangannya.
"Ini baru jam 7 pagi. Masih banyak penerbangan menuju Seoul. Ayo bergegas" sambung Lisa.
Jaehyun bergeming, tidak menyangka jika Lisa begitu peduli pada kekasihnya.
Pikiran Jaehyun tidak henti-hentinya tertuju pada gadis putih yang sudah berbulan-bulan menjadi pemilik tunggal hatinya. Bahkan saat berada di pesawat, dia tidak bisa memejamkan matanya. Sesekali sibuk memperhatikan ponselnya, barangkali ada kabar mengenai keadaan Dahyun sekarang.
"Tidurlah. Kau harus punya banyak tenaga untuk semua kemungkinan yang sedang menunggu kita. Tetap berpikir positif, Dahyun pasti baik-baik saja"
Jaehyun menoleh, melihat Lisa yang tengah tersenyum padanya.
Bibir yang melengkung ke atas, namun Jaehyun tau.Mata besar itu-- tidak bisa menyembunyikan bagaimana rasa cemas dan takut menguasai hati dan pikiran nya.
Jaehyun mengangguk. Sedikit membalas senyum palsu gadis di sampingnya dengan tulus. Setidaknya, mereka berusaha meyakinkan satu sama lain untuk terlihat baik-baik saja. Perjalanan yang menghabiskan waktu sampai berjam- jam, tidak menyurutkan semangat Jaehyun untuk segera menemui kekasihnya.
.
Hah~hah
Nafas memburu, jantung berdegup dengan kencang. Kaki juga mulai terasa berat, ditambah tidak ada penghalang apapun yang membuat telapak kaki mulusnya mencium pasir kasar tanpa terelakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET TALKER 2
FanfictionKehidupan terus berlanjut, tidak peduli berakhir dengan siapa dan seperti apa. -Kim Dahyun. #1 Dahyun (04/April/2020) ❤️