What's wrong?

821 100 5
                                    

Suara langkah kaki menggema di sebuah rumah besar. Seorang namja dengan perawakan tubuh yang tegap namun memiliki wajah imut, terlihat tergesa-gesa sembari memegang map ditangannya.

Wajahnya terlihat tidak ramah, dahi terlipat dengan bibir yang mengatup rapat.

"Hyung!" Seru seorang namja lain yang mungkin tengah menunggunya.

"Kau benar, Jihoon. Dugaan mu tentang ada hal yang tidak beres atas kejadian itu memang benar. Lihatlah"
Orang itu menyerahkan map yang tadi di bawa nya pada Jihoon. 

Jihoon menerima map itu, membacanya dengan sangat hati-hati.

"Astaga! Ini tidak mungkin. Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa yang mendalangi semua ini, Hyung?"

"Kau tentu sudah tau siapa orangnya. Ayolah, jangan mempersulit keadaan. Aku tidak punya banyak waktu untuk menceritakan semua nya padamu. Jangan berlagak bodoh, gunakan gelar master hukum yang kau peroleh itu"

Jihoon tersenyum lebar, senang rasanya menggoda Hyung nya yang sangat irit bicara ini.

"Aigoo. Kau jauh-jauh dari Jepang langsung kesini bukannya memelukku. Malah bersikap dingin seperti itu." Goda Jihoon.

Jihoon langsung menghentikan tawanya mendapat tatapan tajam dari namja di depannya.

"Mianhae. Tapi bukti yang Jinyoung Hyung beri ini sudah aku ketahui tiga bulan yang lalu. Hanya saja aku masih sedikit ragu, seperti nya banyak sekali pihak yang terlibat"

"Awak media, karyawan, supir dan  aku menduga kalau Tuan Suho juga ikut andil dalam kecelakaan ini" sambung Jihoon.

Jinyoung mengangguk paham. Dia kemudian menghempaskan tubuhnya disandaran sofa. Menatap lekat wajah Jihoon.

"Kau akan lebih tidak percaya jika melihat ini" ujar Jinyoung lalu menunjukkan sebuah benda kepada Jihoon.

Jihoon mengambil benda itu, memperhatikan nya dengan seksama.

"Itu ditemukan oleh seorang petugas yang ikut mengevakuasi mobil milik Nyonya Kim. Jadi apa menurutmu?"

"Astaga!" Jihoon sampai menutup mulutnya saking tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Sebuah tanda pengenal dari salah satu perusahaan besar. Dan Jihoon tentu tau, orang-orang yang memakai tanda pengenal itu hanyalah para petinggi di perusahaan.

Lima tahun belajar ilmu hukum, membuat Jihoon paham dengan hal-hal yang  terlihat dengan baik namun berjalan dengan cara yang tidak bisa dipercaya.

"Kau tau kan? Se pandai apapun manusia menutupi kejahatan, selalu ada yang bisa dijadikan bukti. Dan tanda pengenal itu contoh nya. Bagaimana dia bisa melupakan hal sepenting itu?"ujar Jinyoung.

"Jadi Hyung menaruh curiga padanya?" Tanya Jihoon.

Jinyoung mengangguk. "Setelah bertahun-tahun kita menyelidiki, kasus ini akhirnya sedikit menemukan titik terang. Aku hampir putus asa setiap hari mendengar permintaan mu untuk tetap melanjutkan hal gila ini. Hah-- sebegitu cinta nya kau pada gadis itu?" Kesal Jinyoung.

"Tapi bagaimana ini, Hyung. Masalah ini akan semakin rumit. Tidak semudah itu kan menjelaskan nya? Aku bahkan merasa jauh lebih takut jika apa yang sedang kita curigai memang benar adanya"

"Bukankah itu semua akan melukai banyak orang? Terlebih--"

"Ne kau benar. Itulah sebabnya kita harus sedikit bersyukur atas ketidaktahuan yang kita miliki. Tuhan selalu menempatkan semuanya sesuai dengan kemampuan kita. Apa kau masih mau melanjutkan ini?" Tanya Jinyoung.

SWEET TALKER 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang