Part sangat panjang,
Semoga kalian tidak tertidur karena bosan :)Suho POV
Sudah terhitung 2 bulan sejak aku berhasil membawa Jennie pulang ke Korea. Tidak terbayang betapa bahagianya Nyonya Sandara saat melihat anak satu-satunya itu muncul kembali kehadapan nya.
Aku menghempaskan tubuhku keatas ranjang, menerawang langit-langit kamar yang temaram. Besok adalah hari pernikahanku dengan Jennie. Gadis yang entah bagaimana mulanya sampai akhirnya dia akan menjadi istriku. Pendampingku. Dan tentu saja belahan jiwaku.
Ayahku adalah teman masa kecil Nyonya Sandara. Mereka berdua sangat dekat dan saling menyayangi tanpa rasa cinta. Hingga keduanya menautkan janji untuk menikahkan anak mereka suatu hari nanti.
Aku berpikir, bagaimana jika aku terlahir sebagai yeoja? Atau Jennie sebagai namja? Apa mereka akan tetap menikahkan kami? Ah entahlah, sepertinya takdir berpihak baik pada mereka.
Ayahku sudah mengatakan tentang perjodohan itu sejak usiaku menginjak 19tahun. Namun aku tidak begitu meresponnya, dengan alasan aku harus melakukan pendekatan terlebih dahulu padanya.
Hingga pada suatu hari, aku sengaja mencari tau tentang nya. Gadis berusia 20tahun itu ternyata memiliki jiwa yang bebas. Tidak mau terikat dengan aturan keluarga nya yang begitu ketat. Bagaimana pun, sikap keras dari Nyonya Sandara adalah hal wajar. Selain dirinya yang menjadi Ibu sekaligus Ayah untuk anaknya, Jennie sendiri tidak memiliki saudara kandung.
Segala perselisihan antara Ibu dan anak itu tak terhindarkan. Aku mendengar banyak hal tentang keluarga itu dari salah satu penjaga disana. Tentu saja itu semua tidak aku dapatkan secara cuma-cuma. Aku harus membayar nya mahal setiap berita yang kudengar.
Penjaga itu bilang, Jennie sama sekali tidak memakai uang Ibunya semenjak masuk sekolah SMA. Dia bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan nya sendiri. Itu yang dia dengar karena setiap Jennie pulang dari bekerja, Nyonya Sandara selalu memarahinya.
Aku juga bertemu dengan Rose, sahabat Jennie disekolah. Dia bahkan tidak tau jika Jennie adalah anak orang kaya. Mungkin juga sampai sekarang dia tidak mengetahui nya karena memang sepertinya Jennie menutupi identitasnya pada semua orang.
"Haruskah aku menikahimu? Sedang aku tidak tau bagaimana perasaan mu padaku." Gumamku.
Mataku enggan terpejam, tentu saja. Ini masih jam 7 malam. Entah mengapa hatiku tak tenang memikirkan kemungkinan yang akan terjadi esok hari. Bisa saja kan kalau Jennie kabur? Atau berencana mengakhiri hidupnya lagi?
Mengingat hal itu, aku semakin gusar. Daripada berdiam diri didalam kamar lebih baik aku pergi ke rumah nya saja untuk memastikan.
"Butler Min!" Teriakku
Seorang namja paruh baya menghampiriku dengan wajah menunduk.
"Ada yang bisa saya bantu, Tuan muda?" Tanya nya.
"Tolong antar aku kerumah Nyonya Sandara"
Butler Min mengangguk, tanpa banyak bertanya lagi dia berlari untuk mengambil mobil. Hingga beberapa menit kemudian, aku sudah berada di dalam mobil paling mewah di kota ini. Mungkin dimasa depan, harga mobil ini bisa tiga kali lipat dari harga yang sekarang.
Mobil kami memasuki halaman rumah yang besar dan terlihat klasik. Semerbak aroma bunga langsung menubruk indera penciumanku saat aku keluar dari mobil. Indah sekali. Bunga-bunga yang mekar nan wangi menambah kesan luarbiasa pada rumah ini.
"Tuan Kim?"
Aku menoleh, melihat seseorang menegurku.
"Oh annyeong haseyo, Nyonya. Aku kira kau ada didalam"

KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET TALKER 2
FanfictionKehidupan terus berlanjut, tidak peduli berakhir dengan siapa dan seperti apa. -Kim Dahyun. #1 Dahyun (04/April/2020) ❤️