Happiness

608 89 0
                                    

Di dalam kamar, Sana nampak tidak menyerah untuk memohon kepada Sekretaris nya agar dia diijinkan pergi menyusul Dahyun.

"Aku mohon. Ijinkan aku pergi"

"Tidak bisa, CEO. Seminggu ini jadwal mu padat. Jika pun kau pergi, aku tidak bisa menemanimu. Harus ada yang menggantikan posisimu jika kau tidak berada di kantor" jelas Mina.

"Tidak masalah. Aku bisa menjaga diriku sendiri. Tolong biarkan aku menemui Dahyun. Aku sangat merindukan nya"

Mina menatap kesal bossnya yang begitu keras kepala. Ditambah keahlian nya yang membuat siapa saja tidak tahan untuk menolaknya. Lihatlah, Sana bahkan sudah memasang wajah memelas padanya.

"Baiklah. Aku akan mengantarmu ke bandara. Tapi apa harus sekarang juga? Kenapa tidak besok pagi saja?"

Sana menggeleng. "Aku tidak bisa tidur jika belum melihat nya"

Mina menggeleng pelan. Sebegitu pentingnya Dahyun bagi kehidupan Sana. Dia bahkan rela meninggalkan pekerjaan nya hanya karena ingin bertemu Dahyun.

Tapi Mina juga tidak menyalahkan Sana. Mungkin saja dia akan melakukan hal yang sama jika berada diposisi Sana.

"Bereskan dulu bajumu yang hendak kau bawa"

"Aku sudah selesai mengemasnya"

"Sungguh?" Tanya Mina tidak percaya. Biasanya Sana paling malas jika berurusan dengan mengemas pakaian. Mina lah yang sering melakukan nya.

"Iya. Jadi ayo cepat berangkat" seru Sana lalu meraih koper yang sudah disiapkan nya.

Dia bahkan tidak mendengar ucapan Dahyun yang menyuruh nya untuk pergi besok saja. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dahyun.

Saat berada di dalam mobil, Sana melihat pesan masuk dari Shownu. Mereka memang sudah sangat dekat sekarang. Bahkan hampir setiap hari saling berkirim pesan atau melakukan video call.

Son Shownu 🐻

Apa sdh dijalan?

Ne. Aku berhasil membujuk Mina

Jinjja? Hati2 disana. Apa sudah memberi tau Dahyun?

Belum. Aku berniat memberi kejutan untuknya

Ysdh. Nikmati waktumu bersama nya. Jangan lupa kabari aku jika sdh sampai

Siap boss😂

Saranghae

Too

~~

Sana meletakkan kembali ponsel nya. Menatap Mina yang fokus melihat jalanan.

"Mina-Chan?"

"Ya?"

"Bagaimana pandangan mu mengenai dokter Shownu?"

"Eh? Kenapa tiba-tiba menanyakan hal itu?"

"Sudah jawab saja"

"Dia baik dan terlihat bertanggung jawab"

"Hanya itu?"

"Tentu saja. Aku tidak terlalu dekat dengannya. Memang nya kenapa?"

"Aku seperti nya mulai menyukai nya"

SWEET TALKER 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang