Pulang (Long Chapter)

651 95 7
                                    

Lima bulan berlalu dengan cepat. Tidak terasa selama itu hubungan Dahyun dan Jaehyun masih bertahan dengan baik. Meskipun pertengkaran-pertengkaran kecil tidak bisa mereka hindari.

Kini Dahyun bekerja sebagai karyawan biasa disalah satu perusahaan swasta yang ada disana. Itupun berkat bantuan Eun-Woo yang memudahkan Dahyun masuk kedalam perusahaan itu, karena salah satu Direktur disana yang merupakan teman dekat nya.

"Kau tidak pulang?"

"Sebentar lagi" jawab Dahyun tanpa mengalihkan pandangan nya dari layar komputer di depannya.

"Aku akan menemani mu kalau begitu" ujarnya lalu duduk di samping meja kerja Dahyun.

"Eh. Tidak perlu, Mark. Kau pulang saja. Aku tidak mau merepotkanmu" jawab Dahyun.

"It's okay Dahyun. Aku juga malas jika langsung pulang ke apartement. Tidak ada yang bisa kuajak bicara"

Dahyun kemudian mengangguk. Membiarkan namja yang sudah menjadi rekan kerja nya itu menunggu nya. Mereka sudah sangat dekat meskipun baru beberapa bulan bertemu.

"Kenapa kau selalu menolak jika mendapat promosi? Kau bisa menjadi Manager atau bahkan Direktur karena pekerjaan mu yang sangat baik itu. Dan juga, apa kau tidak merasa risih? Pasal nya kau pernah menjadi CEO di sebuah perusahaan besar" tanya Mark.

"Aku tidak butuh kenaikan jabatan. Yang terpenting aku mempunyai pekerjaan dan setiap bulan mendapat uang. Itu cukup bagiku" jawab Dahyun.

Setelah Dahyun tidak bekerja lagi di perusahaan itu, Tuan Suho tidak memblokir fasilitas yang pernah dipakai Dahyun. Bahkan dia masih menempati rumah besar itu dengan asisten rumah tangga dan para bodyguard yang setia menemani nya.

Itu cukup membuat Dahyun heran. Bukankah dia sudah membuat perusahaan itu mengalami kerugian besar? Tapi meskipun begitu, Dahyun sama sekali tidak menggunakan uang Papa nya. Dia memilih langsung mencari pekerjaan setelah kembali dari Thailand.

Berbicara tentang Thailand, hubungan Dahyun dan Lisa juga masih terjalin dengan baik. Gadis tinggi dengan poni tebal itu, sesekali mengunjunginya. Padahal Jaehyun yang kekasih nya saja belum sempat menemui nya lagi.

"Apa perlu bantuan?" Tawar Mark.

"Tidak. Aku hanya sedang menyalin dokumen yang akan digunakan presentasi minggu depan"

"Masih minggu depan, kenapa kau menyelesaikan nya sekarang?"

"Bukankah lebih cepat lebih baik? Aku tidak mau dikejar deadline"jawab Dahyun.

Mark mengangguk. Masih setia memandang wajah cantik di depannya.

"Aku lapar. Bisakah sepulang nanti kita makan sebentar?"

"Of course" seru Dahyun.

Satu jam berlalu, Dahyun sudah sibuk membereskan meja kerjanya. Dia menoleh kearah Mark yang ketiduran sambil menopang kepalanya dengan tangan diatas meja.

Dahyun memakai tas nya dengan tangan yang lain membawa map yang berisi dokumen-dokumen kerjanya. Kemudian berjalan menghampiri Mark untuk membangunkannya.

"Hei Mark bangun. Mark Tuan! Kau tidak mau pulang?" Ujar Dahyun sambil mengguncang pelan bahu Mark.

"Yasudah. Kau tidur saja sampai besok. Aku pulang dulu ya"

Mendengar itu, Mark sontak langsung membuka matanya dan mengambil tas kerja nya lalu menyusul Dahyun yang sudah berjalan keluar ruangan.

"Hei. Kenapa malah meninggalkanku?" Protes Mark berusaha menyeimbangi langkah kaki Dahyun.

SWEET TALKER 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang