Larik Lirih

33 7 0
                                    

pada batas-batas lara yang perlahan menjelma cemas.
Hadir nya kini hanya menjadi nanti yang tak memiliki masa.

aku sadar...
Rindu tak lagi saling menyapa, tersekap oleh pekat yang terus saja melekat.
serasa begitu sesak dimana ruang telah memenuhi rasa keinginan tuk bersemuka.

Namun perspektif membawa ku pada larik-larik lirih yang menerjemah kan segala hal-hal fiktif dengan kebebasan nya.
Bahwa pada nyatanya,
kamu hanyalah sebatas angan..!
melambaikan tangan,
melemparkan senyum,
menyapa lewat salam, Dan
menggenggam namun tak tersentuh.
Imaji ku terlalu liar,
pikir ku setengah waras, Dan
harap ku terlanjur pulas tertidur pada sunyi yang enggan berhenti tuk bernyanyi.

Seutas GelabahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang