Rindu di cekam sunyi.
Membungkam hasrat yang tak sempat menyurat kan ungkap.
Hujan hadir di tengah-tengah derasnya sepi yang melanda, seolah memberi isyarat bahwa alam sedang menikmati gurauan nya rindu.Dari sini,
Seuntai Gelabah hadir, menyelinap kecil dari gusar yang terbongkah.
Dari sana,
terlihat binar yang kurasa itu harap, namun ternyata yang ku dapati hanya lah sebuah nanar, yang berdiam tegap diatas puncak kesunyian.Bergumam lah riuh.
Jangan hanya merupa bisu yang tertambun ringkik.
Tak lelah kah kau..?
berdialog dengan sepi tentang sebuah penantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seutas Gelabah
Poezja"Pena Beranjak" Mengenal kan puisi kepada kalian yang suka dengan kata-kata indah dan manis. Di sini kalian bisa merasakan apa yang kalian rasakan, karna puisi yang dibuat memang berdasarkan kisah keseharian yang biasa terjadi pada siapapun, termasu...