Menulis Hujan...
Mendung menjadi bagian cerita dari kelabu yang menahan bahagia.
Gemuruh riuh hadir saat terhampar cahaya-cahaya sekelebat berkilat.Ada yang berteduh, sebelum deras hujan kali ini mengguyur, Ada pula yang berlari tergesa karna sebentar lagi rindu kan pulang, dan harus menemui rindu.
Rasa nya ada yang berbeda, dari garis tawa yang menggurat luka.
Kata-kata terangkai dari ujung tapak, meraba rasa dengan begitu pelan nya. Sebelum diksi bertutur lembut, tuk menyentuh hati yang tak bepenghuni dalam dzikir yang tak pernah terlantun hening.Sudah sampai di ujung ubun kah..?
Kau menanti ku disana, dimana tempat yang tak mungkin dapat kujamah.
Sebelum lenyap, harap yang mengecup kedua belah bibir mu.
Saat itu juga...
Kau sudah mendapati ku mati terkubur oleh sunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seutas Gelabah
Poetry"Pena Beranjak" Mengenal kan puisi kepada kalian yang suka dengan kata-kata indah dan manis. Di sini kalian bisa merasakan apa yang kalian rasakan, karna puisi yang dibuat memang berdasarkan kisah keseharian yang biasa terjadi pada siapapun, termasu...