(i)
Aku malam...
Menari diantara kerlipan cahaya yang berlalu lalang, Mereka kata yang hilang terbawa pulang.
Aku penjelmaan sepi...
Berdesis kecil, berbisik pada tangis yang hujan, pada sunyi yang hunjam.(ii)
Tak ada kau pada kalimat perumpamaan yang menjanjikan kau, kau yang harus kembali atau kau yang semestinya tak usah kembali.
Pada dasar nya, waktu yang tak menginginkan kau tuk kembali atau memang kau yang enggan tuk kembali.(iii)
Aku tercabik...
Liang batin ku menganga bercucur pilu, meranggas yang semula riuh kini harus berdenging penuh hening.
Tak ada uluran jemari yang merekah ikhlas terbuka, tak ada lagi genggaman erat seperti sela-sela yang merekat kan genggaman nya.
Semua tak sama, seluruh ku telah luruh berkeping-keping dan runtuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seutas Gelabah
Poetry"Pena Beranjak" Mengenal kan puisi kepada kalian yang suka dengan kata-kata indah dan manis. Di sini kalian bisa merasakan apa yang kalian rasakan, karna puisi yang dibuat memang berdasarkan kisah keseharian yang biasa terjadi pada siapapun, termasu...