Memantik sepi.
Menyalakan api di tengah-tengah kencang nya jiwa yang terpekur.
Kadang Sesekali terdengar suara derik dari kayu yang terbakar.
Tanya ku satu.
Mampukah melumat dingin yang menyusup kedalam tulang..?Bintang utara.
Utarakan pada ku jalan kemana harus melangkah.
Raga tlah letih, hati ku tak terbiasa merutuki waktu yang tak pernah mau berhenti.
Karna sadar,
aku tak terlalu kuat mengejar waktu, apalagi harus mendekap nya.Semilir menjelma kantup.
Terlihat sayup-sayup cemerlang sedang bersembunyi di balik semak-semak.
Mungkin kah Reda sudah meredam kesunyian..?
Menggubah alur dimana seharus nya Tubuh ku rebahkan.
Bukan dipundak, apalagi di peluk mu.
Terlalu pelik bagi ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seutas Gelabah
Poetry"Pena Beranjak" Mengenal kan puisi kepada kalian yang suka dengan kata-kata indah dan manis. Di sini kalian bisa merasakan apa yang kalian rasakan, karna puisi yang dibuat memang berdasarkan kisah keseharian yang biasa terjadi pada siapapun, termasu...