Memang Kau

8 3 0
                                    

Adalah kau yang berkata tanpa rasa, menoleh tuk menolak tak berpikir akan rindu yang berbuah rancu, bahwa ada detak yang tak lagi berdetik.

berlalu lah menjauh, kau tak perlu mengecilkan langkah mu tuk melaun.
Raga ku ikhlas menerima, jiwa ku lekat enggan melepas.

Berucap malah semakin membuat ku terbungkam dalam sepi, dan kini
Malam semakin mengelam, tak lagi menunjukan riuh nya jejak-jejak langkah kaki yang berlalu lalang.
Sunyi kali ini benar-benar memeluk ku erat dalam dingin, tak lagi memberikan hangat nya dari setumpuk unggun yang habis pula terlelap.

Seutas GelabahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang