Adalah kau yang berkata tanpa rasa, menoleh tuk menolak tak berpikir akan rindu yang berbuah rancu, bahwa ada detak yang tak lagi berdetik.
berlalu lah menjauh, kau tak perlu mengecilkan langkah mu tuk melaun.
Raga ku ikhlas menerima, jiwa ku lekat enggan melepas.Berucap malah semakin membuat ku terbungkam dalam sepi, dan kini
Malam semakin mengelam, tak lagi menunjukan riuh nya jejak-jejak langkah kaki yang berlalu lalang.
Sunyi kali ini benar-benar memeluk ku erat dalam dingin, tak lagi memberikan hangat nya dari setumpuk unggun yang habis pula terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seutas Gelabah
Poetry"Pena Beranjak" Mengenal kan puisi kepada kalian yang suka dengan kata-kata indah dan manis. Di sini kalian bisa merasakan apa yang kalian rasakan, karna puisi yang dibuat memang berdasarkan kisah keseharian yang biasa terjadi pada siapapun, termasu...