Kau hujan dengan ku saja, tersenyum menari-nari diantara ricik nya, tertawa dengan bahak didalam derasnya.
Merubah debu-debu melebur tanah yang menjadi bencah, hirup aroma tubuh mu masih bertangkai di atap rongga hidungku.Siang tak pernah malu mengatakan dirinya gelap, malam tak pernah ingkar pada bintang-bintang yang menganggap nya terang.
Kau siang dan malam adalah waktu yang tak mungkin aku bagi-bagi detik nya. Antara rasa, rindu dan kamu. Semua nya satu ada pada dunia yang tak pernah ingin ku palingkan pandangannya terhadap mu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seutas Gelabah
Poetry"Pena Beranjak" Mengenal kan puisi kepada kalian yang suka dengan kata-kata indah dan manis. Di sini kalian bisa merasakan apa yang kalian rasakan, karna puisi yang dibuat memang berdasarkan kisah keseharian yang biasa terjadi pada siapapun, termasu...