Menuntut

36 7 4
                                    

Terbungkuk meniti letih, tak habis-habis nya rintih melangkah tertatih.
Sampai raib semua yang sudah tergenggam, terlepas pula waktu kembali bergerak meninggalkan jarak.
Menuntut takdir menjadikan kamu sebagai tujuan temu, bukan singgah tuk menjadi tamu.

Sekuat masygul berkuasa atas dasar hati. Keberadaannya seperti lengan mendekap lengang, terhimpit antara ruang dan waktu. Yang acap kali mengetuk lalu mengusik jiwa yang nyaman bersandar, meruntuhkan raga yang tak lagi memiliki penopang sebagai penuntun.

Tentang kamu...
Ada jarak yang harus ku pangkas, ada batas yang harus terlampaui, ada waktu yang harus ku tikam, dan ada cara yang harus ku bayar tuk mempertaruhkan mu.

Seutas GelabahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang