Kembali ku mengeja pada kalimat di tiap-tiap bait sajak yang tak terucap.
Langit-langit meruntuh, hati ku tersentuh dan tak lagi menjadi bagian utuh.
Lengang berkuasa di atas riuh.
riang mengasingkan diri di jumput lengang,
Semula yang baik malah kini berakhir terbalik.Tak ku dapati kau, dari lanskap diksi berjajar rapih tak terpisah.
Kau bersembunyi di balik dinding di himpit dua gulita.
Kau yang ku sanding, sebelum pada akhir nya aku berlutut di medan tanding.
Dirongrong sepi, menguliti rindu tak habis-habis.
Tapak hening, menjejaki di tiap-tiap lekuk tubuh ku.Harus ku akui...
Kau merdeka di atas luka yang duduk berduka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seutas Gelabah
Poésie"Pena Beranjak" Mengenal kan puisi kepada kalian yang suka dengan kata-kata indah dan manis. Di sini kalian bisa merasakan apa yang kalian rasakan, karna puisi yang dibuat memang berdasarkan kisah keseharian yang biasa terjadi pada siapapun, termasu...