Malam...
Seharian ini aku menatap matanya,hidung dan juga lentik jemari nya. Aku jatuh dalam khayal nya, tersungkur menciumi bau parfum nya.
Hujan...
Aku berpeluk tubuh acap kali senyum manja nya menjamu kerapuhan ku. Menatap hampa, mengemis pada yang kosong, tak berisi apalagi mengharap imbalan rasa.Aku ingin sekali meremas pipi nya, di genggam lalu kusimpan dalam saku untuk kemudian ku bawa pulang.
Renyah tawa nya mengepung di sekitaran daun telinga, mengiang sapa nya meluluh kan aku yang lumpuh berjalan separuh kaki. Atau adakah detik-detik yang bersedia memukul mundur, memutar kembali pada kenang yang terlanjur berapung-apung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seutas Gelabah
Poetry"Pena Beranjak" Mengenal kan puisi kepada kalian yang suka dengan kata-kata indah dan manis. Di sini kalian bisa merasakan apa yang kalian rasakan, karna puisi yang dibuat memang berdasarkan kisah keseharian yang biasa terjadi pada siapapun, termasu...