Di dekatmu membuatku seperti orang bodoh karena salah tingkah.
Happy reading 🍑
"Heh! Kalian gak denger bel ya? Ini udah jam masuk dan kalian malah di sini pacaran," omel Glan.
Freya dan Brishen mengerutkan keningnya bingung. Mereka melihat jam tangan mereka bersamaan.
"Belum bel masuk kali, Glan," ucap Brishen.
"Lo ngapain sih, Glan? Ganggu aja."
"Gue cuma mau ngingetin kalau gak baik berduaan di tempat sepi. Awas ada setan, mampus kalian," ucap Glan sambil melipat tangannya di dada.
"Lo setannya! Lagian apa urusannya sama lo sih? Lo kok betah banget ngurusin hidup gue? Sana pergi hus hus!" kata Freya sambil mengibaskan tangannya tanda agar Glan cepat pergi.
"Frey, ikut gue bentar yuk!" ajak Glan yang tiba-tiba mengubah topik pembicaraan.
"Lah kemasukan apaan lo? Setan?" tanya Freya. Glan berdecak kesal karena Freya malah bercanda. Glan langsung menarik tangan Freya agar ikut dengannya.
"Lo mau bawa Freya kemana?" tanya Brishen sambil menarik tangan Freya yang satunya.
"Bukan urusan lo."
"Jelas urusan gue."
"Udah deh gak usah tarik-tarikan kayak gini. Gue mending pergi," ucap Freya sambil menghempaskan kedua tangannya sehingga genggaman Glan dan Brishen terlepas. Freya pergi dengan cepat meninggalkan mereka berdua.
"Frey! Tunggu!" teriak Glan sambil berlari menyusul Freya. Sementara Brishen hanya diam memandang kepergian Freya dan Glan.
"Lo katanya gak mau berurusan sama gue. Sekarang ngapain lo deket-deket gue? Pergi sana yang jauh kalau bisa," ucap Freya sambil mengibaskan tangannya.
"GR lo! Siapa yang mau deket-deket sama lo coba? Gue cuma mau— MAMA!"
Glan tiba-tiba berteriak dan melompat ke kursi panjang yang kebetulan ada di depan gudang penyimpanan yang mereka lewati. Freya bahkan sampai ikut naik ke kursi itu karena terkejut mendengar Glan berteriak.
"Astaga! Tikusnya gede banget!" teriak Glan dengan histeris lagi. Glan langsung memeluk Freya yang sangat terkejut mendapat perlakuan seperti itu dari Glan.
"Glan! Apaan sih?" jerit Freya sambil mendorong tubuh Glan hingga Glan keseimbangan dan hampir jatuh. Untungnya Freya menarik kemeja Glan sehingga Glan berdiri dengan seimbang lagi.
"Lo kok dorong gue sih?" protes Glan.
Krek
"Apaan tuh, Glan?" tanya Freya. Glan buru-buru turun dari kursi itu. Tak lama kemudian Freya terjatuh karena kursi tempatnya berdiri tadi rusak.
"Aduh!" jerit Freya sambil memegang paha kirinya yang terasa sakit. Glan malah tertawa melihat Freya yang sedang kesakitan.
Freya bangun perlahan dari jatuhnya. Freya mengusap-usap pahanya lagi untuk meminimalisir rasa sakitnya. Glan bukannya menolongnya malah terus menertawakannya hingga keluar air mata.
"Sialan nih kursi pakai acara roboh segala!" pekik Freya sambil menendang-nendang kursi yang sudah tidak berbentuk itu.
"Lo jahat banget, Glan. Lo malah turun sendiri, gak ngajak-ngajak," ucap Freya kesal.
"Lah gue mana tahu kalau itu kursi mau roboh. Gue perlu bukti dulu baru gue ngasih tahu lo kalau kursi itu mau roboh. Kalau enggak roboh kan gue dikira ngasih tahu berita hoax," jelas Glan dengan polosnya. Glan tidak tahu kalau penjelasan Glan itu malah membuat darah Freya semakin mendidih.
KAMU SEDANG MEMBACA
FUCKTA (END)
Teen FictionFreya Amatera Pranaja, biasa dipanggil Freya. Freya itu galak, ya galak banget. Kalau good mood ya seperti kucing manja dan kalau badmood ya seperti kucing tidur yang diganggu. Freya naksir sama cowok sombong yang bernama Glandion Parviz Gardapati...