🍑35🍑 Bad Birthday

1.3K 65 0
                                    

Kenapa ada pertemuan jika ujungnya ada perpisahan?

Happy reading 🍑

"Hallo."

"Pulang kamu."

"Bukannya Papa ngusir aku? Kenapa sekarang nyuruh aku pulang?"

"Bukan. Maksud saya ke rumah sakit sekarang. Rumah Sakit Medika, ruang melati 1."

"Ngapain?"

"Mama kamu sekarat. Cepat ke sini atau kamu gak bakalan bisa lihat mama kamu untuk terakhir kalinya."

Seketika Glan menjatuhkan ponselnya.

"Kamu kenapa, Glan?" tanya Freya. Glan tidak berkutik sama sekali.

"Kak Glan," panggil seseorang. Itu Gravi. Cewek tidak tahu malu itu tiba-tiba datang ke pesta ulang tahun Freya dengan mengenakan pakaian rumahan. Keadaan Gravi sangat kacau karena matanya sembab dan penuh dengan bekas air mata.

"Mama ...," lirihnya.

"Kamu kenapa, Glan?" tanya Freya lagi sambil mengusap bahu Glan yang tampak masih syok.

"Ayo ke rumah sakit, Kak!" ajak Gravi sambil menarik tangan Glan. Glan bangun dari duduknya dan mengikuti langkah Gravi.

"Glan! Kamu kenapa?" teriak Freya.

"Udah, Frey. Dilihat sama orang tuh," bisik Brishen menenangkan Freya.

"Cewek lintah itu kenapa bisa ada di sini sih?" tanya Freya bingung.

"Gue juga gak tahu."

Ting!

Tiba-tiba ponsel Freya berbunyi. Freya langsung mengecek ponselnya.

087*********

See? Glan aja gak cerita masalahnya sama lo. Masih nganggep diri lo prioritasnya?

"Bri."

"Mending lo masuk ke rumah, Frey. Lagian acaranya udah mau selesai," kata Brishen. Freya pun mengangguk.

"Freya, pacar lo kok udah pulang?" tanya Arun yang datang menghampiri Freya bersama Neola, Blenda, dan Salwa.

"Iya tuh. Gue lihat sama adik kelas centil itu," tambah Blenda.

"Lo gak papa, Frey?" tanya Salwa.

"Gue pengin istirahat. Capek banget," jawab Freya sambil tersenyum kecut.

"Ya udah. Kalau gitu gue sama yang lain pamit pulang ya," kata Neola mewakili teman-temannya.

"Gue nginep ya, Frey. Rumah gue sepi," kata Arun sambil tersenyum.

"Oke kalau gitu," ucap Freya setuju.

"Gue pulang juga, Frey. Jangan terlalu dipikirin," kata Brishen sambil menepuk-nepuk pundak Freya. Freya mengangguk.

🍑🍑🍑

Glan berlarian di koridor rumah sakit diikuti oleh Gravi yang juga berlari di belakangnya. Glan tampak kacau sekarang. Ia sangat berharap keadaan Rishona baik-baik saja. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika ia kehilangan Rishona.

Sampai akhirnya Glan menemukan ruangan mamanya di rawat dan langsung menerobos masuk. Di sana Rishona terbaring sendirian dan tidak ada yang menemani sama sekali. Haidar pergi entah kemana.

"Mama," panggil Glan pelan. Ia duduk di kursi yang tersedia di samping ranjang tempat Rishona berbaring. Rishona langsung membuka mata mendengar suara anaknya itu. Ternyata Rishona hanya memejamkan matanya.

FUCKTA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang