AKHIR DARI HIDUP YANG SEMPURNA 2

295 14 0
                                    

Rossa terhenyak mendengar argument dari karyawan salon yg sedang menata rambutnya "di jodohin mbak, gk mungkin ah aku kan masih kecil, baru jg 14 tahun" sanggah Rossa berusaha menepis rasa takutnya.
"Eneng cantik ini di kampung, biarpun gk jauh" amat sih dari kota, anak di kawinin umur 15 atau 16 tahun itu biasa" sanggah si penata rambut berusaha membenarkan argument nya. "nah udh cantik, cucok buat dpt jodoh hihi.. tuh papa kamu udah balik lg" lanjut nya.
"Papa bawa apa? Tanya Rossa.
"Gaun lah, sana ganti baju, masa udah cantik masih pake seragam!" Jawab Ari santai, tapi ternyata jawaban Ari malah membuat Rossa kian curiga
"Ocha mau ganti baju kalau papa jawab pertanyaan Ocha, kita mau makan siang sama siapa?" Tanya Rossa dengan nada tegas seraya duduk kembali menunggu jawaban.
"Makan siang sama temen papa dan keluarganya, udah cepat nanti kita terlambat" Jawab Ari yg langsung memerintahkan Rossa mengganti pakaian nya.
Singkat cerita Rossa dan kedua ortunya tiba di sebuah restaurant, di tempat itu sudah menunggu beberapa orang yg merupakan 1 keluarga.
"Mas Ary, mbak Alya, mari silahkan duduk" sambut seorang pria paruh baya, yg merupakan orang yg mengadakan acara pertemuan tersebut.
"Mas Dzakir, mbak Diandra, akhirnya kita bisa ketemuan juga" jawab Ary seraya mengajak Rossa dan sang istri untuk duduk dan melanjutkan ucapan nya memperkenalkan keluarga Dzakir pada istri dan sang putri. "Cha ini om Dzakir teman papa, ini istrinya tante Diandra, dan itu Ghio putra mereka, Ghio ini putri om satu-satunya Rossa, tapi panggilan sayang kami itu Ocha.
Rossa hanya tersenyum dan menyalami orang-orang di hadapan nya, pikiran nya berkecamuk, matanya terus melirik ke arah Ghio.
Acara selesai, malam harinya Rossa mendatangi sebuah rumah, begitu sang pemilik rumah membuka pintu, Rossa langsung memeluk wanita paruh baya di depan nya, membuat ibu dan anak pemilik rumah keheranan.
"Kamu kenapa dek? "Tanya pria muda yg masih berseragam polisi.
"Budhe sama kak Afgan harus tolong aku, budhe aku gk tau harus gimana" ucap Rossa dengan isak tertahan.
"Heh kenapa sayang, anak cantik? Ayo masuk nak, Gan ambilin air buat Ocha" ucap wanita paruh baya yg bernama Retno, sambil menggandeng Rossa masuk ke dalam rumahnya dan mengajak nya duduk di ruang keluarga.
"Nih Cha minum, terus cerita sama kakak, sama bunda juga sebenernya ada apa? Tanya Afgan yang terlihat penasaran.
"Tadi siang itu, tiba-tiba papa jemput aku ke sekolah" Rossa menceritakan lengkap apa yang terjadi  "Ocha gak tau siapa itu om Dzakir, tante Diandra, atau siapa si Ghio itu, umur cowok itu kira-kira seumuran kak Afgan artinya perbedaan umur dia sama aku itu antara 10 sampe 11 tahunan kak, budhe, masa aku yg SMP aja belum lulus udah mau di jodohin?" Tutur Rossa menutup ceritanya.
"Di Jodohin?" Ucap Afgan dan Retno bersamaan, yang hanya di angguki oleh Rossa "Enggak kali Cha, paling cuma maksi biasa aja" ucap Afgan berusaha menenangkan Rossa.
"Kalau cuma maksi biasa, ngapain papa sampe make over aku ke salon segala, beliin aku gaun dan sepatu baru, itu terlalu lebay untuk maksi biasa kak" ucap Rossa sambil menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal
"Tapi kamu terlalu kecil buat di jodohin 15 tahun aja blm genap, terus apa rencana kamu?" Tanya Afgan yg masih tak Percaya pada ucapan Rossa.
"Kalau perkiraan aku bener, aku di jodohin sama si Ghio itu, aku mau kabur dari rumah" ucap Rossa dengan nada kesal. "His masa kabur dari rumah" sergah Retno. "Gak boleh kabur-kaburan, sekarang kamu tenang dan istirahat, besok budhe bicara sama mama kamu ya" lanjut Retno yang langsung di angguki oleh Rossa.
Keesokan harinya di sebuah restaurant, tampak Retno sedang berbincang dengan sang adik Alya.
"Suami kamu itu sudah gila ha? Anak sekecil Ocha mau di jodohkan? Kamu tau resiko untuk anak yang menikah di bawah umur" ucap Retno mengungkapkan rasa kesalnya, yang hanya di jawab dengan airmata oleh Alya.
Tbc

ANTARA CITA, CINTA DAN HARAPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang