Dengan berpelukan Afros menekan ego masing-masing dan berbaikan.
"Udah ah, jangan modus Ocha lagi nifas" runtuk Rossa melepaskan pelukan Afgan
"Gak lagi pingin modus lagi pingin makan kakak laper banget 1 minggu di masakin warung" keluh Afgan memelas "kakak kangen masakan kamu sayang" lanjut Afgan lagi, membuat Rossa tersenyum.
"Kasihan tunggu disini aku bikinin makanan" ucap Rossa dan berlalu.
*
Sepeninggal Rosa Afgan tersenyum lalu merebahkan diri membenamkan wajahnya ke bantal yang biasa di pakai Rossa lalu bergumam.
"Alhamdulillah ya Allah Ocha udah maafin aku, kamar yang di tempati Ocha selalu rapi dan wangi" ucap Afgan dengan senyum senang.
"Jangan seneng dulu" tukas Retno yang tiba-tiba datang.
"Bunda" sapa Afgan sopan lalu duduk.
"kurang lebih Ocha 3 bulan lagi UNBK dia sudah berjuang sejauh ini, bunda minta tahan diri kamu jangan sampe Ocha hamil lagi" tandas Retno tegas. Ocha anak baik, dia mencintai kamu dengan tulus, kesalahan apapun yang kamu lakukan pasti dia maafkan tapi tolong jangan sakiti dia lagi, bunda mohon" lanjut Retno lirih
*
Mendengar ucapan sang bunda Afgan terdiam lalu menatap Retno yang terasa berbeda dari biasanya.
"Bun ada sesuatu yang bunda tutupi dari Afgan?" Tanya Afgan seolah tau sesuatu telah terjadi.
"Kamu tau kenapa Ocha bunda nikahkan dengan kamu?" Ucap Retno kembali bertanya.
"Biar om Ary gak bisa ganggu Ocha lagi" Jawab Afgan yakin.
"Bukan jika cuma itu Ary dan Alya bisa melaporkan kita, karena sudah menikahkan anaknya tanpa ijin" tukas Retno membuat Afgan tersentak.
"Lalu kenapa bund?" Tanya Afgan lagi.
*
Retno terdiam lalu mulai menangis, dan berlalu meninggalkan Afgan di kamar Rossa, membuat Afgan penasaran dan mengikuti Retno hingga ke ruang kerja Retno Afgan menutup pintu lalu duduk di samping Retno.
"Bun sebenarnya ada apa bun, apa yang mengganggu bunda?" Tanya Afgan lembut lalu memeluk Retno.
"Ocha adalah.. Ocha adalah anak kandung bunda Gan" tukas Retno membuat Afgan spontan melepaskan pelukan nya pada Retno.
"Apa bun? Tapi itu gak mungkin, waktu itu saat bunda bersalin bayinya meninggal saat di lahirkan?" Tanya Afgan yang tak percaya.
*
Tangis Retno menjadi dan..
"Yang meninggal itu bayi Alya, bunda tidak tega memberitahukan bayinya meninggal bersamaan dengan suaminya yang juga meninggal dalam kecelakaan" ucap Retno di sela-sela isak tangisnya.
"Jadi bayi yang kita makamkan itu anak tante Alya dan bunda menyerahkan bayi bunda ke tante Alya dan bayi itu Ocha?" Tanya Afgan yang masih bingung dengan apa yang terjadi.
"Iya' waktu itu bunda merasa bunda masih punya kamu, walaupun kamu tidak terlahir dari rahim bunda, tapi Alya dia sendiri, suaminya baru meninggal, kalau dia harus kehilangan anak nya juga dia pasti hancur" runtuk Retno masih dengan derai airmata.
*
Percakapan Afgan dengan Retno terhenti saat mendengar suara Rossa menanyakan Afgan pada beberapa anak panti.
"Kakak disini sayang, abis ngobrol sama bunda, mana makanan nya?" Ucap Afgan mengalihkan perhatian agar Rossa tak masuk ke ruang kerja Retno.
"Bunda gak di ajak makan?" Tanya Rossa merasa heran pada sikap Afgan
"Iya Cha kalian duluan aja" ucap Retno dari dalam, membuat Rossa mengangguk dan menurut di gandeng Afgan ke ruang makan.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA CITA, CINTA DAN HARAPAN
PoetryKisah seorang gadis belia yg terpaksa menikah muda, karena keadaan. Hidup yg sempurna dan bahagia pun berubah jd nestapa, perjalanan hidup penuh ujian dan airmata harus di lalui, kehilangan orang-orang yg dicintai membuat Rossa nyaris putus asa. Ora...