"Ocha akan memaafkan papa jika papa mau jujur dan menceritakan apa yang terjadi pada suami mama Alya pada kecelakaan 17 tahun yang lalu" ucap Rossa sambil menatap tajam Ary.
"Kecelakaan 17 tahun lalu, itu peristiwa yang paling ingin papa lupakan nak, tapi demi maaf kamu papa akan menceritakannya. "Waktu itu hujan turun deras, papa dan alm om kamu pergi untuk bertemu dengan klien, tapi saat di perjalanan tiba-tiba saja rem mobil blong, jalan yang licin membuat mobil yang kami tumpangi hilang kendali dan terperosok ke dalam jurang, papa berhasil melompat tapi tidak dengan om kalian, sejak saat itu rasa bersalah terus menghantui papa" tutur Ary menceritakan kronologi kecelakaan yang terjadi 17 tahun silam.
*
Ary berhenti bercerita karena tak kuasa menahan tangis, setelah minum, Ary baru melanjutkan ceritanya.
"Akibat kecelakaan itu ternyata Alya shock dan keguguran, itu membuat papa semakin merasa bersalah, karena tidak bisa menyelamatkan om kaliam, sejak saat itu papa berjanji untuk menjaga Alya dengan cinta, hal terburuk terjadi akibat lain dari kecelakaan itu papa tidak bisa memberikan keturunan pada Alya mama kamu. Dan kami hanya bisa menyayangi kamu sebagai putri kami waktu itu hingga Ghio datang dan merusak semuanya.. maafkan papa nak, maaf" runtuk Ary lalu berlutut di depan Rossa. itu membuat Rossa serba salah dan membantu Ary berdiri.
*
Selesai makan malam percakapan berlanjut.
"Ocha udah maafin papa, disini papa juga korban, kita semua korban mulut manisnya Ghio, pelajaran penting untuk kita agar tidak mudah percaya mulut manis orang yang akan membawa malapetaka untuk hidup kita" tutur Rossa dengan senyum.
"Kakak bangga sama kamu sayang, ini baru Ocha yang kakak kenal" ucap Afgan sambil merangkul sang istri, saat semuanya di kejutkan oleh tangisan Aira, membuat Rossa melepaskan rangkulan Afgan, lalu berlari ke kamar untuk melihat Aira sang putri diikuti Afgan dan Ary juga Retno ke kamar.
*
Cucu opa" ucap Ary lembut, kamu pipis, haus atau lapar sayang?" Lanjut Ary lagi dengan senyum.
"Tolong semua keluar dulu, soalnya Aira mau mimik" tukas Rossa yang ingin menyusui sang putri.
Ary dan Retno meninggalkan kamar tidur Afros dan membiarkan Rossa dan Afgan bersama putri mereka.
Setelah menyusui dan menggantikan popok Aira Rossa keluar dan kembali menemui Ary dan Retno.
*
"Bunda, papa, atau eyang sama opa manggilnya, ini cucunya udah cantik dan rapi mau di gendong sama opa, mau main sama eyang" ujar Afgan lalu ketiganya sibuk bermain dengan Aira, terdengar tawa dan ocehan bayi yang membuat semua gemas dan tertawa, Rossa hanya tersenyum melihat kebahagiaan keluarganya.
"Aku pernah merasakan cobaan berat dalam hidupku, menikah muda yang dulu selalu aku tentang harus aku jalani. Airmataku terasa kering saat tau mereka yang ku cinta bukan orangtuaku, dada terasa sesak saat tau ibu kandungku menyerahkan aku pada orang lain saat aku baru di lahirkan..
"Tapi saat semua aku ikhlaskan dan pintu maaf aku buka lebar untuk mereka, aku merasa lega dan bahagia, terimakasih ya Allah indahnya cobaanMu membuat aku tau arti kesabaran, arti cinta dan perlunya perjuangan untuk menggapai cinta juga cita-cita..
"Aku Rossa kini hidupku kembali sempurna, dengan malaikat kecilku, hidupku dan harapanku..Aku Rossa aku sangat bahagia..
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA CITA, CINTA DAN HARAPAN
ŞiirKisah seorang gadis belia yg terpaksa menikah muda, karena keadaan. Hidup yg sempurna dan bahagia pun berubah jd nestapa, perjalanan hidup penuh ujian dan airmata harus di lalui, kehilangan orang-orang yg dicintai membuat Rossa nyaris putus asa. Ora...