Afgan menggandeng Rossa meninggalkan ruang besuk tahanan dan kembali menemui Ary yang sedang asik bercanda dengan Aira.
Rossa langsung mengambil Aira dan berpamitan pada Afgan untuk pulang, namun tak berkata apapun pada Ary.
"Om kita makan siang dulu, biasanya Ocha bawain banyak" ajak Afgan yang langsung di angguki Ary.
"Papa kangen banget masakan Ocha Gan, makasih udah undang papa makan siang sama kamu" tutur Ary yang berubah 180 derajat, tak ada lagi Ary yang sombong dan arogan.
*
Afgan maksi bersama dengan Ary, sementara Rossa pulang ke rumah dgn suntuk dan masih terlihat kesal, tiba di rumah Rossa di sambut Retno.
"Anak bunda udh plng, aih si cantik gemes nya eyang" sambut Retno lalu menggendong Aira, namun saat melihat wajah Rossa.
"Kamu kenapa sayang, kok suntuk gitu?" Tanya Retno khawatir.
"Tadi di kantor kak Afgan ada om Ary" jawab Rossa datar dan singkat.
"Ary? Apalagi yang dia buat sampai kamu pulang dalam keadaan suntuk gini?" Tanya Retno emosi.
*
Rossa tak menjawab hanya menitipkan Aira lalu berpamitan untuk mandi, membuat Rossa penasaran dan menelpon Afgan begitu telpon tersambung..
"Gan ngapain Ary ada di kantor polisi?" Tanya Retno tanpa basa-basi.
"Pasti Ocha masih bete ya bun?" Ucap Afgan balik bertanya.
"Kamu bunda tanya kok balik nanya, iya Ocha pulang tadi kelihatan suntuk banget, memang ada kejadian apa?" Tanya Retno masih penasaran.
"Bun ternyata yang mencelakakan tante Alya bukan om Ary, justru om Ary lah targetnya, tapi yang bawa mobilnya malah tante Alya, jadi tante itu korban salah sasaran bun" tutur Afgan menjelaskan yang terjadi.
"Astagfirullah'aladzim lalu siapa pelakunya Gan, saingan bisnis Ary?" Tanya Retno lagi.
*
Afgan belum menjawab tiba-tiba Rossa keluar dari kamar dan menjawab pertanyaan Retno.
"Otak pelakunya Ghio bun" ucap Rossa membuat Retno semakin shock.
"Ya Allah apa itu bener Gan?" Tanya Retno pada Afgan, masih tak percaya.
"Iya bun dan om Ary juga shock pas tau Ghio berencana membunuhnya, makanya tadi om Ary minta maaf sama Ocha bun, nanti di rumah Agan ceritain ya, sekarang Afgan harus buat BAP untuk Ghio.
Sambungan telpon terputus, melihat Rossa mulai tenang dan asik bermain dengan Aira, Retno tak lagi membahas soal yang terjadi.
*
Sore harinya setelah makan malam, Afgan menceritakan apa yang terjadi siang tadi di kantornya, termasuk bagaimana Rossa menghajar Ghio.
"Ocha berani mukulin Ghio0?" Tanya Retno tak percaya.
"Kalau Afgan gak lihat sendiri, Afgan juga gak percaya bun" tutur Afgan. "Tapi tadi itu Ocha kayaknya emosi banget dan kalap, mukulin Ghio, Afgan aja susah melerainya, kayaknya tenaga Ocha tuh nambah berkali-kali lipat bun" lanjut Afgan.
"Beban selama ini di tanggungnya memang hampir 100% akibat kehadiran Ghio" ucap Retno prihatin
"Ya udah bun, aku lihat Ocha dulu ya" ucap Afgan yang di angguki Retno, dan Afgan melangkah ke kamarnya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA CITA, CINTA DAN HARAPAN
PoetryKisah seorang gadis belia yg terpaksa menikah muda, karena keadaan. Hidup yg sempurna dan bahagia pun berubah jd nestapa, perjalanan hidup penuh ujian dan airmata harus di lalui, kehilangan orang-orang yg dicintai membuat Rossa nyaris putus asa. Ora...