Afgan hanya bisa memandangi wajah pucat Rossa yang lelap tertidur, sesekali di belai wajah Rossa.
"Apa kamu akan menerima kenyataan jika saat ini kamu sedang mengandung anak kita?" gumam Afgan dalam hati.
Jam menunjukkan jam 8.30 pagi saat Rossa terbangun dan terlihat sehat dan segar, seolah tidak dalam keadaan sakit sama sekali.
"Kamu udah sehat? Masih pusing gak?" Tanya Afgan lembut.
"Enggak kak aku udah gak apa-apa, aku siap-siap sekolah dulu ya kak" ucap Rossa dan berlalu dari hadapan Afgan.
"Bener itu sakit pagi yang biasa di alami ibu hamil muda, jika hari mulai siang, maka sakitnya sembuh sendiri" batin Afgan dengan rasa khawatir.
*
Singkat cerita Rossa sudah di sekolah dan mengikuti ujian di hari pertama, dengan di tunggui oleh Afgan di mobil, hingga ujian selesai, saat Rossa keluar dari lab komputer sedikit terkejut melihat mobil sang suami masih ada di parkiran, Rossa berlari kecil menghampiri Afgan.
"Kakak nungguin aku, memang gak ngantor?" Tanya Rossa bingung karena Afgan sudah memakai seragam polisi lengkap siap bertugaa.
"Kakak udah absen, dan lagi gak ada kerjaan juga, ayo naik" ucap Afgan.
Dengan tawa cerianya Rossa menaiki mobil Afgan, begitu mobil mulai bergerak, Afgan meminta Rossa salin pakaian yang sudah disiapkannya di jok belakang mobilnya.
*
Tanpa banyak bertanya Rossa menuruti apa yang Afgan katakan, setelah selesai ganti pakaian Rossa baru bertanya pada Afgan.
"Kok ganti baju segala memang kita mau kemana?" Tanya Rossa.
Afgan menghentikan mobilnya lalu menatap Rossa, membuat Rossa kembali bertanya.
"Kenapa kak?"
"Cha kamu tau kakak itu sayang banget sama kamu" ucap Afgan.
"Iya terus kenapa?" Tanya Rossa lagi dengan wajah polos nya.
"Cha yang kamu alami itu sakit pagi, yang biasa di alami ibu yang sedang hamil muda gimana kalau ternyata kamu memang sedang hamil lagi?" Tanya Afgan hati-hati.
"Kayaknya sih enggak kak, kan aku belum terlambat datang bulan, tapi kalau iya aku hamil, aku kan punya suami, ini udah UNBK sekolah cuma 3 hari lagi, jadi kalau aku hamil, artinya Allah percaya sama aku kak, itu anugrah buat kita kan, Allah yang maha tau apa yang terbaik buat kita" tutur Rossa dengan tenang.
*
Jawaban Rossa yang terkesan dewasa membuat Afgan tersenyum lega.
"Kalau gitu kita kerumah sakit ya, kita periksa" ajak Afgan yang di jawab Rossa dengan anggukan kepala.
Tiba di rumah sakit, Rossa langsung di periksa dan benar Rossa dinyatakan positif hamil, Rossa menyambut kabar tersebut dengan senyum dan mengucap syukur.
"Alhamdulillah, terimakasih dok" ucap Rossa sambil mengusap perutnya.
"Terimakasih dok, ayo sayang kita pulang" ajak Afgan dan menggandeng Rossa meninggalkan ruang periksa.
*
Di perjalanan pulang Rossa terus memegangi perutnya tanpa berkata apa-apa membuat Afgan membuka percakapan karena khawatir.
"Kamu kenapa sayang?" Tanya Afgan
"Kak kurang dari 9 bulan lagi aku bakal jadi seorang ibu, di perutku ini sekarang ada kehidupan lain, aku terima kehamilan aku ini, aku bersyukur banget, tapi aku takut kak, apa aku mampu membahagiakan kalian? Kamu suami aku dan anak kita saat dia lahir nanti" tutur Rossa dengan wajah sedih.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA CITA, CINTA DAN HARAPAN
PoetryKisah seorang gadis belia yg terpaksa menikah muda, karena keadaan. Hidup yg sempurna dan bahagia pun berubah jd nestapa, perjalanan hidup penuh ujian dan airmata harus di lalui, kehilangan orang-orang yg dicintai membuat Rossa nyaris putus asa. Ora...