Perjuangan untuk menggapai cita 4

170 19 3
                                    

Rossa tak menjawab ajakan Afgan untuk menikah, karena takut mengecewakan Retno orang yang sudah banyak membantunya.
"Ocha sih terserah kakak sama bunda aja, Ocha nurut aja kak, soalnya Ocha gak mau mengecewakan bunda Eno" tukas Rossa dengan kepala tertunduk.
*
"Oke kalau gitu kakak akan minta bunda pulang ke Jakarta sekarang, untuk membahas masalah ini, tapi Cha kalau bunda tanya apa kamu mau menikah dengan kakak atau enggak kamu mau jawab apa Cha?" Tanya Afgan berusaha mencari tau isi hati Rossa, namun tetap tidak mendapatkan jawaban pasti.
*
"Ocha gak tau kak, ini terlalu mendadak, Ocha gak tau harus bilang apa?" Jawab Rossa menggantung, membuat Afgan hanya bisa menghela nafas panjang dan senyum terpaksa, beberapa jam membosankan untuk Rossa berlalu, waktu pulang kantor tiba, terkejutnya Rossa saat tiba di rumah ternyata Retno sudah berada di rumah.
*
"Akhirnya kalian pulang juga, begitu mendapat telpon dari Afgan bunda langsung pesan tiket pesawat untuk pulang, apa yang terjadi sebenarnya Gan?" Ucap Retno menyecar Afgan yang baru turun dari mobil.
"Sabar bun" ucap Afgan lalu meraih tangan Retno lalu mencium nya, biar aku sama Ocha masuk dulu, baru kita ngobrol, biik buat minuman" teriak Afgan pada asisten rumah tangga nya.
*
"Kamu mau buat bunda penasan Gan?" Tukas Retno sambil duduk di sofa, sementara Rossa langsung pamit untuk  mamdi dan berlalu memasuki kamarnya. "Gan ada apa ini?" Tanya Retno lagi karena melihat Afgan hanya duduk diam.
"Ini soal om Ary bun" Jawab Afgan singkat. "Kenapa lagi dia?" Tanya Retno mulai terlihat kesal. "beberapa waktui lalu om Ary sama Ghio mendatangi sekolah Ocha" ucap Afgan yang mulai menceritakan semua yang terjadi, termasuk peristiwa yang menimpa Rossa di pasar.
*
"Astagfirullah'aladzim dasar orang gak punya hati, mengijinkan lelaki bajingan melecehkan anak gadisnya sendiri?" runtuk Retno tak habis pikir. "Dan Afgan takut bun kalau om Ary memaksa tante Alya untuk memaksa Ocha pulang, dan kita gak punya hak apa-apa untuk menahan Ocha disini, dan kalau Ocha pulang, dia pasti di paksa menikah dengan Ghio" tutur Afgan lagi membuat Retno terlihat cemas.
"Terus kita harus apa, agar kita bisa menjaga Ocha Gan?" Tanya Retno.
*
Pertanyaan Retno tak di jawab oleh Afgan keduanya terdiam saat tiba-tiba Retno kembali membuka suara.
"Kalian tidak ada hubungan darah, jadi bunda akan menikahkan kalian, biar kamu punya hak penuh atas Ocha, bahkan melebihi dari hak ibu kandungnya sekalipun.
"Tapi bun, Ocha kan masih di bawah umur pancing Afgan yang tidak menyangka sang bunda memiliki pemikiran yang sama dengan nya.
*
"Bunda akan buat akte kelahiran baru buat Ocha, usianya kita tambah 3 tahun,  jadi pernikahan kalian bisa terjadi" tandas Retno tegas.
"Terus apa Ocha bersedia menikah sama Afgan?" Tanya Afgan lagi.
"Biar bunda bicara sama Ocha" tukas Retno sambil berlalu tak lama terdengar Retno mengetuk pintu kamar Rossa dan memanggilnya, saat pintu terbuka..
"Cha boleh bunda masuk dan bicara sama kamu nak?" ucap Retno lembut.
"Boleh bunda" jawab Rossa dan menyingkir dari pintu.
"Bunda mau ngomong apa?" tanya Rossa dan mengajak Retno duduk di tepi ranjang.
"Bunda sudah tau apa yang di lakukan papa tiri kamu dan Ghio Cha, jadi bunda punya ide untuk menikahkan kamu dengan Afgan, biar kami bisa melindungi kami 100% gimana menurut kamu?" tutur Retno menanyakan pendapat Rossa.
Tbc

ANTARA CITA, CINTA DAN HARAPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang