Afgan meminta Retno merahasiakan tentang berita kematian Alya dari Rossa, karena kondisinya yang belum terlalu baik.
"Kondisinya belum baik bun, Afgan takut berita ini akan membuat Ocha makin tertekan, dan akan berimbas pada kesehatannya" tutur Afgan memberi pengertian pada Retno.
Afgan dan Retno sepakat untuk merahasiakan berita kematian Alya dari Rossa, merekapun kembali ke rumah.
Saat tiba di rumah, dan Rossa membukakan pintu, untuk menyambut Afgan Rossa merasa aneh melihat Retno datang bersama Afgan, membuat Rossa urung menyambut sang suami dan pergi begitu saja memasuki kamarnya.
*
Afgan dan Retno hanya menghela nafas lalu melangkah memasuki rumah, lalu duduk bersama.
"Dulu kalau kita pulang, selalu di sambut senyum cerianya, di buatkan minum, di ajak ngobrol, tapi sekarang dia membenci bunda Gan" ucap Retno sedih dengan kepala tertunduk.
"Bun' Ocha cuma butuh waktu, bunda yang sabar ya" ucap Afgan lembut.
Retno tak menjawab hanya mengangguk pelan tanpa ekspresi.
"Ya udah Gan bunda ke kamar dulu" ucap Retno dan berlalu melangkah menuju kamar tidurnya, saat berada di depan kamar Rossa, pintu terbuka sedikit, Retno mendengar Rossa berbicara pada bayi yang sedang di gendongnya.
*
Dengan mata berkaca-kaca Retno sedikit mendekat dan mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka.
"Ya Allah cucuku, eyang pingin banget bisa gendong kamu sayang" batin Retno dengan airmata yang mulai menetes, airmatanya kian deras mengalir saat mendengar.
"Kamu cantiknya bunda, kesayangan bunda, kamu tenang ya nak' bunda sendiri yang akan jaga kamu, sampe kamu gede, demi Allah bunda sendiri yang akan mengurus kamu sayang, bunda gak akan menyerahkan kamu pada orang lain, seperti yang di lakukan eyang ke bunda, sampai-sampai membuat bunda menderita lahir dan batin. Bunda akan pastikan kamu akan jadi anak paling bahagia, dengan kehidupan sempurna, tapi bukan kesempurnaan palsu yang dulu bunda miliki" tutur Rossa sambil sesekali menciumi bayinya.
*
Mendengar semua ucapan Rossa, Retno menangis dan berlari memasuki kamarnya, melihat hal itu Afgan jadi penasaran lalu melangkah menemui Rossa.
"Hey anak abi lagi apa sayang? Main sama bunda ya" sapa Afgan saat memasuki kamar.
"Aku abis mimik abi, sekarang mau bobo cantik" ucap Rossa menjawab pertanyaan Afgan.
"Cha' besok lusa kita mau gelar aqiqoh anak kita, tapi kamu belum juga berdamai sama bunda, ini sudah hampir 2 minggu sayang, bunda gak pulang ke Surabaya karena menunggu maaf dari kamu" tutur Afgan mencoba membuka hati Rossa.
*
Rossa tak menjawab hanya membuang nafas kasar lalu kembali sibuk membereskan perlengkapan bayinya, seolah tak ingin mendengar ucapan Afgan.
"Cha kakak ngomong sama kamu" tukas Afgan meminta perhatian.
"Ngomong aja aku dengerin kok" tukas Rossa tanpa menengok.
"Kapan kamu mau berbaikan sama bunda Cha, amarah kamu gak akan mengubah kenyataan" ucap Afgan dengan suara mulai meninggi.
"Kakak bentak aku, iya!" Tukas Rossa yang langsung nenghentikan aktifvitasnya dan menatap Afgan
"Disini aku yang jadi korban kak, ibu kandung aku sendiri menyerahkan aku ke orang lain, sampai-sampai aku harus menderita lahir dan batin, ketakutan di kejar-kejar dan nyaris di lecehkan sama Ghio, kakak ingat?" Tutur Rossa yang mulai menangis.
*
Kakak tau Cha, tapi apa kamu gak kasihan sama bunda, beliau sudah menyesali semuanya, dan beliau juga bilang punya penjelasan untuk semuanya.
"Aku udah bilang kak, gak ada penjelasan apapun yang bisa di benarkan, untuk seorang ibu yang membuang anaknya, kalau bunda gak menginginkan aku waktu itu, kenapa gak bunda habisi saja aku lalu buang ke selokan, masalah selesai! daripada aku hidup kayak gini, mimpi aku kandas, semua yang aku punya palsu" runtuk Rossa dengan tangis kian menjadi.
"Semua orang jahat sama akuu" teriak Rossa lalu jatuh terduduk di lantai kamar lalu menangis tersedu.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA CITA, CINTA DAN HARAPAN
PoetryKisah seorang gadis belia yg terpaksa menikah muda, karena keadaan. Hidup yg sempurna dan bahagia pun berubah jd nestapa, perjalanan hidup penuh ujian dan airmata harus di lalui, kehilangan orang-orang yg dicintai membuat Rossa nyaris putus asa. Ora...