Ucapan Rena membuat Afgan kembali terdiam, meskipun terdengar aneh tapi ucapan Reno ada benarnya, Afgan juga takut jika suatu saat Rossa akan di paksa pulang oleh orang tuanya lalu di paksa menikah, sementara dia tak bisa berbuat apa-apa karena tak punya hak apapun.
*
"Woy dia malah bengong" teriak Nouval membuyarkan lamunan Afgan. "Iya sih Reno bener, nanti gue omongin soal ini ke Ocha juga ke bunda gue" ucap Afgan dengan nada serius. "Gak pake nanti, sekarang juga lo ajak Ocha ngomong, baru minta restu ke bunda lo" tukas Andri yang langsung di benarkan oleh Nouval dan Reno.
*
"Ya gak sekarang juga lah, kalau Ocha kaget gimana?" tukas Afgan mengungkapkan ketidak siapan nya pada ke 3 sahabatnya. "Kalau gak sekarang kapan Gan? nunggu Ocha di jemput nyokap nya" tukas Andri kesal. "udah sana ngomong sama Ocha" sergah Nouval mendorong tubuh Afgan. Afgan melangkah ke ruangan nya dimana Rossa menunggunya, melihat Afgan masuk Rossa tersenyum
*
"Udah selesai kak? Pulang yuk" ajak Rossa sambil meraih tas nya.
"Belum Cha, kan belum waktunya pulang, tunggu sebentar lagi ya" ucap Afgan lalu duduk di dekat Rossa. "kakak mau ngomong sesuatu sama kamu Cha" tukas Afgan dengan menatap Rossa.
"Ngomong apa kak? Ya udah ngomong aja" ucap Rossa santai. "Gini Cha kakak mau bisa punya hak penuh untuk menjaga kamu" ucap Afgan mulai gugup dan ucapan Afgan itu hanya di jawab dengan senyum manis Rossa dan satu kata "terimakasih"
*
"Gini Cha maksudnya, sekarang ini kakak gak punya hak apapun untuk menahan kamu di rumah kakak, terlebih kalau mama kamu yang datang memaksa kamu pulang, kakak gak akan bisa berbuat apa-apa?" Jelas Afgan yang sangat terlihat kikuk dan serba salah.
*
"Maksud kakak?" Tanya Rossa bingung.
"Gimana kalau kita menikah" ucap Afgan sepontan membuat Rossa terkejut dan berdiri
"Apa kak Nikah? Enggak.. gak mau Ocha masih mau sekolah" melangkah mundur dan menggelengkan kepala.
*
"Iya Cha kakak ngerti, maksud nya kita nikah hanya di atas kertas, biar kakak punya status sebagai suami kamu dan kakak jadi punya hak atas kamu 100% bahkan kakak lebih berhak atas kamu di banding mama kamu sekalipun" tutur Afgan cepat "kakak gak mau kejadian tadi terulang lagi dek" lanjut Afgan lagi membuat Rossa terduduk diam tak mengatakan apapun "Gimana Cha, kalau kamu setuju kakak akan minta restu sama bunda dan kita segera menikah" tukas Afgan lagi menuntut jawaban dari Rossa.
"Kak pernikahan itu suci, pernikahan itu sakral, apa dengan begini kita tidak mempermainkan lembaga pernikahan?" Tanya Rossa hati-hati
"Enggak Cha, karena sesungguhnya kakak udah sayang sama kamu, tapi kakak takut salah mengartikan perasaan kakak, awalnya kita hidup sama-sama seperti sekarang aja hanya status kita pasutri, tapi setelah kamu lulus dan menyelesaikan pendidikan kamu, baru kita jalani rumah tangga yang sebenarnya, jadi kita tidak mempermainkan pernikahan" tutur Afgan menjelaskan.
"Aku.. aku terserah bunda aja, kita bilang dulu sama bunda, Ocha gak mau mengecewakan bunda" ucap Rossa lirih dengan kepala tertunduk.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTARA CITA, CINTA DAN HARAPAN
PoesiaKisah seorang gadis belia yg terpaksa menikah muda, karena keadaan. Hidup yg sempurna dan bahagia pun berubah jd nestapa, perjalanan hidup penuh ujian dan airmata harus di lalui, kehilangan orang-orang yg dicintai membuat Rossa nyaris putus asa. Ora...